Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MUI Samarinda Haramkan "Golput"

Kompas.com - 03/09/2013, 22:36 WIB
Kontributor Samarinda, Yovanda Noni

Penulis


SAMARINDA, KOMPAS.com — Majelis Ulama Indonesia (MUI) Samarinda menyatakan bahwa masyarakat Muslim di Kalimantan Timur (Kaltim) wajib menggunakan hak pilihnya pada Pemilihan Gubernur Kaltim, 10 September 2013 mendatang. Masyarakat yang tidak menggunakan hak pilihnya, alias golput, dinyatakan telah melakukan perbuatan haram.

Penegasan itu disampaikan Ketua MUI Samarinda Zaini Naim dalam konferensi pers di Samarinda, Selasa (3/9/2013). Menurut Zaini, memilih pemimpin yang beriman hukumnya wajib. Hal itu untuk menegakkan imamah (kepemimpinan) dan imaroh (pemerintahan). Fungsinya ialah untuk menciptakan masyarakat yang teratur, terutama dalam menciptakan kemaslahatan umat.

"Jika masyarakat memilih golput, sementara ada calon pemimpin yang memenuhi syarat untuk dipilih, maka itu hukumnya haram. Sebab, memilih pemimpin yang sudah memenuhi syarat adalah wajib," ungkapnya.

Disinggung masalah masih adanya pandangan masyarakat yang menilai ketiga pasang calon tidak layak untuk dijadikan pemimpin, Zaini mengatakan bahwa setiap manusia tidak ada yang sempurna. Sebab, masing-masing orang memiliki kekurangan dan kelebihan, tinggal bagaimana masyarakat mengukur kadar kebaikan yang lebih banyak.

"Kewajiban masyarakat harus menentukan calon pemimpinnya bisa diukur dengan seberapa tinggi nilai kebaikannya di masyarakat dan lingkungan sekitar, tidak serta-merta menilai tingkat keburukannya lantas tidak memilih," jelasnya.

Untuk itu, Zaini menyarankan masyarakat Muslim di Kaltim agar shalat istikharah terlebih dahulu sebelum menggunakan hak pilihnya. Hal itu semata-mata untuk memantapkan pilihan, juga mendapat pahala dari Allah Swt.

Selain itu, Zaini juga berpesan kepada semua tim sukses calon gubernur dan wakil gubernur agar tidak menggunakan cara keji dalam menjalankan amanahnya, seperti money politics, serangan fajar, atau iming-iming berupa imbalan lainnya. Sebab, Kaltim yang sehat membutuhkan pemimpin yang jujur. Karena itu, pemilihannya pun harus dengan perjuangan keras dan tidak menggunakan sistem sogok-menyogok.

"Selain masyarakat yang wajib memilih, timses para calon juga harus jujur dalam bekerja. Masyarakat harus terdidik cerdas menggunakan hak pilihnya. Jangan sampai dibodohi karena uang," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com