Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gadis Ini Rela Dibawa Om Romli karena Cemburu kepada Ibu Tiri

Kompas.com - 02/09/2013, 18:18 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis


AMBON, KOMPAS.com
— E (16), salah satu korban perdagangan anak yang saat ini diamankan di Mapolres Ambon, mengaku terpaksa meninggalkan rumahnya untuk ikut ke Fak-fak bersama kelima rekannya lantaran cemburu terhadap ayahnya yang terlalu memperhatikan ibu tiri E yang masih muda.

"Jujur saja saya terpaksa ikut Om Ramli (pelaku) karena saya terlalu cemburu dengan ibu tiri saya yang selalu dimanjakan ayah saya," kata E kepada Kompas.com di Kantor Polres Pulau Ambon, Senin petang (2/9/2013).

Dia mengungkapkan, ayahnya memilih menikah lagi setelah ibunya meninggal dunia beberapa tahun lalu. Saat itulah, kehidupannya kurang diperhatikan sang ayah.

"Ayah saya hanya memperhatikan istrinya yang baru 17 tahun itu, sedangkan saya dicuekin,” ujarnya.

Menurutnya, kondisi keluarga kerap membuat dirinya beberapa kali kabur dari rumah, dan tidak melanjutkan sekolah. "Saya sudah lari dari rumah sekitar 100 kali. Saya jenuh dengan kondisi di rumah," katanya.

E sendiri telah mengenal Ramli di Kendari beberapa bulan yang lalu, dan saat diajak kerja di Fak-fak, E langsung menyetujuinya. "Saya kenal sama Om Ramli dan saat diajak kerja di toko saya langsung mau," katanya. Dari pengakuan Ramli di polisi, keenam gadis belia, termasuk E, sedianya akan dibawa ke Fak-fak, Papua Barat, untuk dipekerjakan di kafe.

Kasat Reskrim Polres Pulau Ambon AKP Agung Tribawanto kepada wartawan mengatakan, keenam gadis belia tersebut merupakan korban perdagangan perempuan dan anak. Pihaknya melakukan penangkapan terhadap pelaku setelah mendapatkan laporan dari masyarakat.

"Kita dihubungi langsung dari masyarakat kalau pelaku sedang membawa keenam korban ini, dan pelaku sendiri telah mengakui kalau keenam korban akan dipekerjakan di kafe dan bukan di toko sebagaimana yang dijanjikannya," jelas Agung.

Hingga saat ini, polisi masih terus memeriksa keenam korban dan juga pelaku di Mapolres Pulau Ambon. Keenam korban ini dibawa dari Kendari, Sulawesi Tenggara, dengan tujuan Fak-fak. Namun, saat kapal yang ditumpangi singgah di Pelabuhan Yos Sudarso, Ambon, polisi langsung membekuk pelaku dan juga mengamankan keenam korban trafficking ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com