Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Diajak Jaga Ekosistem Hutan Merapi

Kompas.com - 02/09/2013, 16:46 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis


YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) meminta bantuan perangkat desa untuk mengingatkan warga lereng Gunung Merapi agar tidak mengambil bibit pohon yang ditanam di taman nasional tersebut.

"Kita meminta bantuan kepada dukuh-dukuh setempat, agar menyampaikan kepada warganya mengenai bagaimana cara yang benar dalam mencari rumput atau kayu bakar di kawasan hutan Merapi," terang Asep Nia Kurnia, Koordinator Pengendali Ekosistem Hutan, Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM), Senin (2/9/2013).

Asep menjelaskan, selama ini pihak TNGM merasa kewalahan dengan tindakan warga, yang sering mengambil bibit pohon atau kayu dari pohon hidup yang sengaja ditanam. Padahal, bibit-bibit pohon yang sengaja ditanam tersebut merupakan program pemulihan kawasan hutan yang sudah rusak, akibat erupsi Merapi 2010 lalu.

Untuk mendukung upaya perbaikan ekosistem hutan Merapi, kata Asep, diperlukan kerja sama yang baik antara warga setempat dengan pihak TNGM. "Kita akan segera memasang papan-papan imbauan ataupun larangan, yang intinya agar tidak sembarang mengambil pohon atau kayu," tandas Asep.

Ia mengungkapkan bahwa untuk tahun ini, pihak Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) mempunyai anggaran untuk pengadaan papan-papan imbauan tersebut. Terkait konsep dan bentuknya, pihak TNGM akan meminta, pendapat tokoh masyarakat, perangkat desa, atau pun sukarelawan setempat.

Sementara itu Kepala Desa Kepuharjo Cangkringan Sleman, Heri Suprapto menegaskan bahwa upaya TNGM untuk menjaga ekosistem hutan patut didukung. "Imbauan itu kan bagus, untuk mengingatkan. Kita sambut baik upaya itu agar hutan Merapi kembali normal," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com