Ketua Asosiasi Perajin Tahu Tempe Banyuwang Badri, mengatakan kepada Kompas.com, Senin (2/9/2013), pihak perajin memutuskan untuk menaikkan harga karena tidak ada perhatian dan solusi dari pemerintah agar harga kedelai kembali normal.
"Menaikkan harga adalah keputusan yang berat namun harus dilakukan agar perajin tidak rugi terus-terusan. Sebelumnya harga tahu satu timba (kedelai) berkisar antara Rp 50.000 hingga Rp 55.000 dan sekarang naik antara Rp 57.000 hingga Rp 60.000," jelasnya.
Badri menjelaskan keputusan menaikkan harga sudah disosialisasikan kepada sekitar 50 perajin tempe tahu di wilayah Banyuwangi. "Pihak asosiasi akan melakukan sweeping dan teguran jika ada perajin yang menjual di bawah harga yang menjadi keputusan bersama," tegasnya.
Pihak Asosiasi Perajin Tahu Tempe Banyuwangi juga berharap ada realisasi kebijakan Peraturan Presiden Nomor 32 tahun 2013 tentang penugasan kepada Bulog untuk Pengamanan harga dan Penyaluran Kedelai serta Permendag Nomor 26/M-DAG/PER/5/2013 yang menyatakan harga beli kedelai kepada petani dipatok Rp 7.000 per kilogram dan harga kepada perajin sebesar Rp 7.450.
Sedangkan saat ini harga kedelai sudah mencapai harga Rp 9.300 per kilogram. "Jika tidak, kami dari Banyuwangi akan ikut mogok produksi secara nasional sebagai bentuk solidaritas pada 9 sampai 11 September nanti," ungkap Badri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.