Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lion Air di Bali Delay sejak Pagi, Penumpang Menumpuk

Kompas.com - 01/09/2013, 21:26 WIB
Donny Apriliananda

Penulis


BADUNG, KOMPAS.com - Penumpang maskapai penerbangan Lion Air ke berbagai kota di Indonesia menumpuk di Gate 17 dan 18 Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Bali, Minggu (1/9/2013). Sejumlah penerbangan, terutama menuju Jakarta dan Mataram, dikatakan tertunda sejak Minggu pagi. Belum jelas penyebab penundaan tersebut.

Penumpukan terlihat sejak di loket check-in hingga ruang tunggu. Sistem pendaftaran di loket check-in dilakukan secara semi manual akibat kerusakan sistem komputerisasi.

Wartawan Kompas.com, Donny Aprilianda, melaporkan, petugas Lion Air sempat tak dapat ditemui di bandara. Informasi dari petugas Angkasa Pura, ketiadaan karyawan Lion Air terkait aksi demonstrasi.

Belakangan, ada petugas berseragam Lion Air muncul di ruang tunggu. Kemudian, terjadi perdebatan antara penumpang dengan petugas yang memicu ketegangan. Bahkan, sebagian penumpang mengamuk akibat penundaan penerbangan.

Donny Aprilianda Penumpang maskapai penerbangan Lion Air ke berbagai kota di Indonesia menumpuk di Gate 17 dan 18 Bandara Ngurah Rai, Bali, Minggu (1/9/2013).

Petugas yang mengaku didatangkan dari Manado tersebut mengatakan, pihaknya berjanji akan bertanggung jawab. "Kami tetap mengusahakan semua terbang. Prioritasnya, mereka yang sudah delay duluan. Di sini kami hanya stasiun penerima, delay sudah sejak pagi," ujar Olis Ishak.

Sayangnya, pemanggilan penumpang dilakukan tanpa pengeras suara. Akibatnya, banyak penumpang yang tidak mendengar ketika namanya dipanggil. Nomor kursi dan boarding pass pun dikatakan tidak berlaku.

"Saya tidak tahu harus lapor ke siapa lagi, semua saling lempar. Saya seharusnya berangkat jam 3, tapi kata orang-orang di sini sudah dipanggil sejak jam 5 lewat. Mana bisa dengar memanggilnya seperti terminal bis?" kata Herawati, penumpang penerbangan JT 021 tujuan Jakarta.

"Nggak cuma saya, beberapa penumpang tujuan Mataram juga sama. Nggak tahu kalau sudah dipanggil," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com