Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Buntut Pilkada, Bentrok Pecah di Sumba Barat, Satu Tewas

Kompas.com - 30/08/2013, 23:13 WIB
Kontributor Timor Barat, Sigiranus Marutho Bere

Penulis


TAMBOLAKA, KOMPAS.com — Pemilihan Umum Kepala Daerah Sumba Barat Daya (SBD), Nusa Tenggara Timur, berbuntut bentrok antarpara pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati setempat, Jumat (30/8/2013) siang sekitar pukul 11.30 Wita. Akibatnya, satu orang tewas dan satu lainnya luka berat.

Informasi yang dihimpun Kompas.com, Jumat petang, menyebutkan, pemicu bentrokan tersebut ialah masalah taruhan pilkada. Namun, informasi lain menyebutkan, bentrokan terjadi setelah pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati Markus Dairo Talu-Ndara Tanggu Kaha konvoi menjemput pasangan calon itu di Bandara Tambolaka yang menang di Mahkamah Konstitusi (MK).

Setelah tiba di Desa Bakumbero, Kecamatan Kodi, konvoi massa dihadang pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati yang kalah, Kornelis Kodi Mete- Daud Lende Umbu Moto. Bentrokan antarpendukung itu pun tak terhindarkan.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda NTT Okto George Riwu membenarkan kejadian itu, tetapi dirinya membantah bentrokan itu terjadi terkait pilkada. "Itu kasus kekerasan terhadap orang dan benda di Kampung Golutama, Desa Bokamberu, Kecamatan Kodi Utara, SBD," jelas Okto.

Okto menjelaskan, akibat bentrokan, seorang warga, Asterius Toda Bili (45), tewas akibat luka tusuk di leher. Sementara korban luka berat dan kritis adalah Mbora Tiala (48) akibat terkena benda tajam di tangan dan di pelipis.

Latar belakang bentrokan, lanjut Okto, sejauh ini karena konflik perorangan. "Kita belum bisa simpulkan penyebab utama konflik itu," kata Okto.

"Korban material yakni delapan rumah kebun terbakar dan situasi terakhir aman terkendali atau kondusif. Saat ini, polisi sedang melakukan penyelidikan dan penyidikan untuk menemukan tersangkanya," beber Okto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com