Bentrokan itu bermula dari pemukulan oleh pemuda yang bermukim di sekitar SUPMN yang berlokasi di Kelurahan Waetuo, Kecamatan Taneteriattang. "Ada yang dipukul dan sebenarnya sudah didamaikan sama polisi tapi nyatanya balik menyerang," ujar Nurdin, salah seorang warga setempat.
Ratusan siswa sekolah yang berada di bawah naungan Kementerian Kelautan dan Perikanan ini menyerang balik sejumlah pemuda yang tengah "nongkrong" di pos ronda depan pintu gerbang SUPMN. Lantaran kalah jumlah, para pemuda memilih mundur hingga berujung perusakan pos ronda.
Atas peristiwa ini, ratusan warga setempat balik menyerang para siswa hingga aparat kepolisian tiba di lokasi. "Tadi kami sudah damaikan dan ternyata ada penyerangan lagi makanya kami kembali lagi ke sini," kata IPDA Aris Supu, Kepala Unit Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (Kanit SPKT) Polres Bone.
Sementara itu, pihak SUPMN yang dikonfirmasi terkait dengan peristiwa ini mengaku kewalahan menghalangi ratusan siswanya yang serentak meninggalkan asrama. "Saya kewalahan karena serentak semua keluar," keluh Syahrir, salah seorang guru SUPMN.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.