Aksi mogok produksi direncanakan selama tiga hari diharapkan pemerintah lebih memberi perhatian, dan segera memberikan solusi kepada para perajin, agar harga kedelai kembali normal.
Menurut Badri, Ketua Asosiasi Perajin Tahu Tempe Banyuwangi, keputusan mogok produksi massal merupakan hasil keputusan rapat anggota asosiasi.
"Aksi mogok ini sudah diputuskan dalam rapat yang dihadiri oleh perajin. Mogok ini terpaksa dilakukan karena sejak kenaikan BBM hingga sekarag banyak perajin yang mengalami kerugian sampai 100 persen," ujar Badri.
Badri menjelaskan, ada sekitar 50 perajin tahu di wilayah Kabupaten Banyuwangi dengan kebutuhan kedelai 25 ton per hari. "Setiap perajin membutuhkan minimal satu ton per hari," tambahnya.
Badri juga berharap ada realisasi kebijakan Peraturan Presiden Nomor 32 tahun 2013 tentang penugasan kepada Bulog untuk Pengamanan harga dan Penyaluran Kedelai serta Permendag Nomor 26/M-DAG/PER/5/2013 yang menyatakan harga beli kedelai kepada petani dipatok Rp 7.000 dan harga kepada perajin sebesar Rp 7.450.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.