Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Pelaku Penganiaya Pastor adalah Mahasiswa

Kompas.com - 29/08/2013, 21:10 WIB
Kontributor Timor Barat, Sigiranus Marutho Bere

Penulis


ATAMBUA, KOMPAS.com — Salah satu pelaku penganiaya Pastor Pembantu Paroki Roh Kudus Halilulik, Keuskupan Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, Romo Oktovianus Neno, Kamis (29/8/2013) dini hari tadi, ternyata adalah seorang mahasiswa.

Kepala Polsek Tasifeto Timur Inspektur Satu (Iptu) Sukabir kepada Kompas.com, Kamis petang, mengatakan, pelaku adalah Yohanes Fransiskus Junior Lopez (27), yang diketahui merupakan mahasiswa di salah satu perguruan di Yogyakarta yang sedang berlibur.

"Setelah mendapat laporan dari Romo Oktovianus, beberapa saat kemudian kita langsung tangkap yang bersangkutan di rumahnya. Untuk menghindari amuk massa, saat ini kita bawa dan amankan dia di Polres Belu," ungkap Sukabir.

Menurut Sukabir, situasi terakhir di Tasifeto sudah mulai kondusif. Umat, tokoh agama, dan tokoh masyarakat sudah membuat kesepakatan dalam bentuk pernyataan sikap untuk menjaga situasi tetap kondusif.

Dianiaya seusai hadiri pesta pernikahan

Diberitakan sebelumnya, Romo Oktovianus Neno dianiaya dua pemuda mabuk di jembatan Beko, Lokfau, Desa Naitimu, Kecamatan Tasifeto Barat, Kamis sekitar pukul 01.30 Wita.

Kepada Kompas.com, Oktovianus mengaku bahwa peristiwa itu terjadi saat dia dalam perjalanan pulang dari menghadiri resepsi pernikahan kerabatnya di Nana Rae, Desa Naitimu, sekitar pukul 01.14. Tepat di jembatan Beko, Oktovianus dicegat oleh segerombolan pemuda yang sedang pesta miras. "Saya pun berhenti dan menurunkan kaca mobil bermaksud menanyakan alasan saya dicegat," ungkap Oktovianus.

Oktovianus mengaku mengenali dua pemuda yang mendatanginya, yakni Nando Lopez dan Papi Lopez. Tanpa bicara apa-apa, keduanya langsung mematikan dan merampas kunci mobil. "Saya pun dipukuli oleh keduanya sebanyak tiga kali di bagian kepala hingga mengalami memar dan pusing-pusing," sambung Oktovianus.

Selain menganiaya, dua pemuda itu juga memakinya. "Saya dimaki oleh Nando dan Papi. Lalu mereka pukul kepala saya sehingga karena sedikit emosi saya lalu balas pukul satu kali," tuturnya.

Ketika Nando dan Papi memukuli Oktovianus, pemuda-pemuda yang ada di sekitar lokasi diam saja. Nano dan Papi kemudian kabur, sementara Oktovianus kembali ke pastoran.

Kabar pemukulan itu dengan cepat menyebar ke warga. Mendengar tokoh agamanya dianiaya, ratusan warga mendatangi Gereja Roh Kudus Halilulik. Mereka mencari Nando dan Papi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com