Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

52 Mantan PSK di Banyuwangi Kehilangan Hak Suara

Kompas.com - 29/08/2013, 17:15 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Sebanyak 52 mantan pekerja seks komersial (PSK) yang mengikuti pelatihan keterampilan dan wirausaha gelombang kedua di Banyuwangi, tidak bisa memberikan hak suaranya dalam Pemilihan Gubernur Jawa Timur, Kamis (29/8/2013).

Para mantan PSK itu sebelumnya bekerja di lokalisasi Bomowaluyo, Wonosobo, Banyuwangi. "Kami sudah melakukan koordinasi dengan pihak KPU agar diusahakan TPS keliling yang datang ke tempat pelatihan. Tapi kami di sarankan untuk menghubungi TPS terdekat," kata Tunggul, Ketua Panitia Pelatihan.

Tunggul juga mengaku telah menghubungi TPS terdekat. "Sayangnya TPS terdekat tidak siap. Padahal dari peserta pelatihan ada 21 orang yang mendapatkan surat panggilan C6 untuk 'nyoblos' di TPS 08 Rejoagung Kecamatan Srono. Sedangkan sisanya berasal dari Kabupaten Jember dan Lumajang," kata Tunggul lagi.

Sementara itu, Siti Juwariyah salah satu peserta pelatihan, dia kecewa karena tidak bisa memilih. "Padahal saya sudah ada pilihan," ungkapnya.

Hal senada diungkapkan Yuli, mantan PSK lainnya. "Saya nggak dapat surat panggilan C6. Tapi saya sudah bawa KTP. Saya pikir ada TPS keliling. Kecewa sih. Tapi gimana lagi," ujarnya.

Sebelumnya, sebanyak 251 bekas PSK mengikuti pelatihan yang diadakan Kementerian Sosial hingga 17 September 2013 mendatang. Mereka dibagi dalam lima gelombang dengan masa pelatihan setiap kelompok selama lima hari.

Mereka juga akan mendapatkan dana Rp 7,8 juta sebagai modal usaha. Anggaran tersebut berasal dari Kementerian Sosial RI dengan total anggaran Rp 1,9 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com