Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Kenal Para Cagub, Warga Malas Datangi TPS

Kompas.com - 29/08/2013, 13:51 WIB
Kontributor Malang, Yatimul Ainun

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Mayoritas Tempat Pemungutan Suara (TPS) di beberapa desa di Kabupaten Malang, terlihat sepi. Hingga pukul 12.15 WIB, kurang lebih 50 persen pemilih yang baru menggunakan hak pilihnya.

Umumnya, warga tidak hadir ke TPS karena mengaku tidak mengenal para pasangan calon dan tidak tahu program yang akan dijalankan jika terpilih memimpin Jawa Timur.

"Hingga pukul 12.15 WIB, dari pantauan kami, baru ada 50 persen yang menggunakan hak pilihnya. Sejak pagi, beberapa TPS di Kecamatan Bululawang terlihat sepi," kata Muhammad Khomsun, anggota PPK divisi sosialisasi dan pendidikan pemilih, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, Kamis (29/8/2013).

Di Kecamatan Bululawang, terdapat daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 55.173 pemilih, dengan TPS 112 yang tersebar di 14 PPS atau desa. "Alasan warga malas datang ke TPS, karena tak kenal para calon. Akhirnya, hampir semua TPS di Kabupaten Malang Sepi. Kurang lebih hanya ada 50 persen, tingkat kehadiran pemilih ke TPS," kata Khomsun.

Terbukti, suasana sepi terlihat di TPS 01 dan TPS 02 di Desa Kuwolu, Kecamatan Bululawang. "Dari data yang ada, tingkat kehadiran baru 50 persen. Di sini ada 417 pemilih. Itu untuk di TPS 02," kata anggota KPPS Muallimin, di TPS 01.

Hardi, warga Desa Senggrong mengaku malas datang ke TPS karena memang tak mengenal para calon. "Sama sekali tidak kenal calon. Malas mau datang ke TPS. Mending kerja saja. Programnya juga tak tahu," katanya.

Selain itu, sepinya partisipasi pemilih mendatangi TPS itu diakui Kepala Desa Kuwolu, Kecamatan Bululawang, Mustaqim. "Jika pencoblosan Pilgub memang sepi. Baru ramai, jika Pilkada dan Pilkades. Dan lagi, warga malas datang ke TPS, karena banyak yang tak kenal calonnya," kata Mustaqim.

Menurut Mustaqim, tingkat sosialisasi Pilgub dan mengenalkan para pasangan calon dinilai kurang. "Akhirnya masyarakat tak tahu siapa yang harus dipilih. Itu salah satu penyebab sepinya TPS," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com