Menurut Misdi, pembuat tahu di Jalan Mawar, Nagori, Pematang Simalungun, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, sejak Lebaran awal Agustus lalu, harga kedelai sudah naik tiga kali. Dari harga awal Rp 7.600, naik menjadi Rp 8.300, naik lagi jadi Rp 8.500, dan kini mencapai Rp 8.900 per kilogram.
"Kenaikan itu sangat mempengaruhi usaha kami, karena kedelai kan bahan utama tahu," kata Misdi, ditemui di rumah yang sekaligus tempat usahanya, Selasa (27/8/2013).
Untuk menyiasati ongkos produksi, Misdi mengaku terpaksa mengurangi ukuran tahu. Dengan begitu dia tidak perlu menaikkan harga. "Kalau harga tetap. Ukuran tahu yang kami perkecil. Itulah cara kami biar bisa bertahan," katanya.
Meskipun ada rasa khawatir tahu produksinya tidak terjual karena berukuran lebih kecil, tetapi dia berharap dengan seringnya pemberitaan di televisi para pembeli bisa memaklumi.
Siasat lain Misdi adalah mengurangi jumlah tahun. Biasanya satu petak sebanyak 14 baris memuat 180 potong tahu, kini dikurangi menjadi 13 baris dengan isi 156 buah tahu. Harga satu petak Rp 25.000. "Gimana lagi, itulah cara kami biar bisa bertahan," kata Misdi.
Misdi kemudian berharap, harga kedelai ini bisa dikendalikan oleh pemerintah agar usaha pembuatan tahu mereka bisa bertahan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.