Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kedelai Naik, Pabrik Tahu Hentikan Produksi

Kompas.com - 26/08/2013, 15:18 WIB

BANDA ACEH, KOMPAS.com - Belasan pabrik tahu di Kota Banda Aceh berhenti beraktivitas menyusul melonjaknya harga kedelai yang menjadi bahan baku tahu sejak sepekan terakhir.

"Di Banda Aceh ada 12 pabrik tahu, semuanya menghentikan aktivitas untuk sementara waktu karena tidak ingin rugi akibat kenaikan harga kedelai," kata Yusri, pemilik pabrik Tahu Mawar di Banda Aceh, Senin (26/8/2013).

Menurut dia, penghentian aktivitas itu untuk mencari solusi mengatasi kenaikan harga kedelai dari Rp 6.500 menjadi Rp 8.700 per kilogram. Kenaikan harga kedelai tersebut memberatkan mereka

"Ini cukup memberatkan kami. Dan kami juga bukan mogok, tetapi berhenti memproduksi tahu untuk mencari solusi kenaikan harga bahan baku. Berhentinya produksi pabrik tahu ini berlangsung sejak Sabtu (24/8). Rencananya, Selasa (27/8), semua pabrik tahu kembali beroperasi," katanya.

Yusri mengatakan semua pemilik pabrik tahu yang ada di Banda Aceh sudah duduk bersama membicarakan masalah tersebut. Akhirnya, mereka memutuskan menaikan harga tahu dari Rp 35.000 menjadi Rp 40.000 per papan.

"Per papan ada sepuluh potong tahu. Harga Rp 40.000 merupakan harga konsumen. Sedangkan harga pabrik untuk pedagang Rp 35.000, naik Rp 5.000 dari sebelumnya Rp 30.000," kata dia.

Yusri menyebutkan imbas kenaikan harga kedelai tidak hanya berujung kepada kenaikan harga tahu, tetapi juga pada pengurangan produktivitas, hingga separuh.

Ia menyebutkan bahwa pabrik miliknya dengan lima pekerja menghabiskan rata-rata 300 kilogram kedelai dengan hasil produksi 100 papan tahu. Pengurangan produktivitas dilakukan setelah melihat respons konsumen terhadap kenaikan harga.

"Jika konsumen menerima kenaikan harga, maka kami akan berproduksi normal kembali. Jika tidak, tentu kami tidak bisa bertahan dengan kondisi seperti ini. Apalagi harga tahu tidak pernah naik sejak tiga tahun lalu," kata Yusri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com