Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri PDT Dapat Gelar Doktor HC dari UIN Sunan Gunung Djati

Kompas.com - 26/08/2013, 11:31 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati menganugerahkan gelar Doctor Honoris Causa (Dr HC) kepada Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Helmy Faishal Zaini, Senin (26/8/2013).

Menurut Rektor UIN Sunan Gunung Djati Deddy Ismatullah, Helmy berhak atas gelar tersebut karena sepak terjangnya selama menjadi menteri memperlihatkan cara pandang berbeda dalam melihat keadaan masyarakat, dan berpijak pada ajaran Islam.

Ia pun dianggap berhasil mendefinisikan karakter kepribadian Nusantara sebagai seorang politisi dan birokrat.

"Beliau adalah sosok orang kreatif, cerdas, dan tahu banyak hal. Dalam menjalankan tugasnya sebagai menteri negara, beliau menaruh perhatian yang cukup besar pada pembentukan karakter bangsa yang bersendi pada pilar-pilar kejujuran, keadilan, dan solidaritas," kata Deddy di Bandung.

Selain itu, Deddy juga menganggap tanggung jawab sebagai Menteri PDT untuk menjaga harmoni kehidupan kebangsaan dan kenegaraan yang diemban oleh Helmy tidaklah mudah.

Karakter kepribadian Nusantara yang luhur dan agung, kata Deddy, tidak lahir begitu saja. Hal tersebut dikatakannya adalah hasil dari pendidikan Islam yang lahir dan bersenyawa dengan kearifan lokal.

"Situasi inilah yang kemudian memungkinkan lahirnya tokoh-tokoh negarawan, bangsawan, dan para begawan di negeri ini," kata dia.

Selain itu, dalam orasi ilmiah Helmy yang berjudul Pendidikan Islam sebagai Pembentuk Karakter Kepribadian Nusantara: Peran, Potret dan Tantangan Indonesia Masa Depan, ia mengatakan, Pancasila yang lahir pada tanggal 1 Juni 1945 merupakan terminal akhir dari proses dialog anak-anak bangsa.

Selain itu, terkait karakter kepribadian Nusantara yang dikembangkan, Menteri PDT Helmy Faishal Zaini menjelaskan bahwa pemikiran yang diberi nama pilar masyarakat ideal (Mabadi Khaira Ummah) tersebut berakar dari produk pendidikan Islam.

"Konsep ini mencakup lima pilar, yaitu pilar kejujuran dan kebenaran, pilar kesetiaan dan komitmen, pilar keadilan, pilar solidaritas, serta pilar kedisipilinan dan konsistensi," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com