"Pak Tejo warga Kopeng sebelumnya sempat melihat tiga macan, induk dan anaknya. Di Dusun Jambu, Pak Rubiman juga melihat di sekitar semak rerimbunan yang dulu untuk sembunyi kijang," papar Kepala Desa Kepuharjo, Cangkringan, Heri Suprapto, Kamis (22/8/2013).
Berdasarkan keterangan warga dan jejak kaki di sekitar empat bangkai kambing milik warga, Heri memberi kesimpulan sementara bahwa keempat kambing etawa milik Margoto itu diserang macan tutul. Mengantisipasi berulangnya serangan macan ini, warga melakukan ronda dan menyalakan api di kawasan yang masih rimbun.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman Julisetiono mengimbau masyarakat di lereng Merapi tidak salah langkah dalam mengantisipasi turunnya macan tutul ke permukiman. Jangan sampai, ujar dia, upaya itu merusak ekosistem setempat. Antisipasi tersebut diharapkan juga tak mengusik macan tutul yang merupakan salah satu hewan dilindungi.
"Jangan sampai salah mengantisipasi sehingga menimbulkan permasalahan baru," ujar Julisetiono. Menurut dia, yang terpenting adalah warga yang mencari rumput tetap aman, demikian juga ternak, tanaman, dan ekosistem asli lereng Merapi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.