"Kuat dugaan, dia (pelaku) pembunuhan adalah orang dekat," terang Kasatresrim Polres Sleman AKP Heru Muslimin, Kamis (22/08/2013).
Heru memaparkan, di rumah korban terdapat satu eternit yang sengaja memang tidak dipaku. Biasanya orang-orang menggunakannya untuk akses masuk saat akan memperbaiki instalasi listrik. Eternit yang terbuka itulah yang diduga digunakan pelaku untuk masuk ke rumah setelah membongkar genteng tepat di atasnya.
"Dia (pelaku) setidaknya pernah mengunjungi rumah korban, dan tahu seluk beluk rumah. Sebab dia tahu lokasi eternit yang tidak dipaku," katanya.
Namun demikian, menurutnya, semua masih dugaan dan perlu pendalaman lebih lanjut, termasuk harus menangkap pelaku guna mengetahui motif sebenarnya.
Berdasarkan informasi dari Ega yang merupakan tetangga korban, sebelum kejadian itu, pada Ramadhan beberapa minggu lalu, seorang warga pernah memergoki orang melompat pagar rumah korban dan mencoba mengamati dari dalam pagar di malah hari. Warga yang mengetahui lantas berteriak maling. Warga sempat mengejarnya namun gagal menangkap.
"Saat orang itu masuk halaman, korban sedang shalat tarawih," pungkasnya.
Sampai saat ini, polisi sudah memeriksa tiga orang saksi, yakni seorang pembantu korban bernama Wiji berikut suami serta adik ipar korban, Satari yang pertama kali mengetahui korban tewas.
Seperti yang diberitakan sebelumnya pada Rabu (21/08/2013) sekitar pukul 19.30 WIB, Sri Umiyat Sunaryo (71), warga Dusun Kepatihan, Tamanmartani, Kalasan Sleman, ditemukan oleh adik iparnya, Satari telah meninggal di ruang tamu. Korban yang selama ini tinggal seorang diri ini ditemukan dalam kondisi telungkup dan berlumuran darah. Tak hanya itu kamar dan lemari korban diketahui dalam keadaan acak-acakan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.