Diketahui, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim Andry Dewan Ahmad, salah menyebar pesan yang berisi ajakan menyaksikan debat pasangan cagub-cawagub yang ditayangkan salah satu stasiun televisi swasta secara langsung, Rabu (21/8/2013) malam.
BBM yang juga menyebar ke kalangan wartawan itu berisi ajakan untuk menyaksikan keunggulan cagub Khofifah dalam debat cagub. Namun, beberapa jam kemudian, dia meralat seruan itu dengan menambah nama empat pasangan calon lainnya, bukan hanya Khofifah.
"Ketua KPU harus meminta maaf kepada pasangan 'Berkah' dan seluruh rakyat Jawa Timur karena BBM dukungan itu adalah fitnah. Sangat tidak menguntungkan bagi pasangan 'Berkah'. Harus mencabut. Jika tidak dicabut, berarti itu benar dia memang sengaja," katanya, ditemui Kompas.com seusai kampanye, di Kabupaten Malang, Rabu (22/8/2013).
Imam Nahrawi mengeluhkan bahwa pasangan "Berkah" selalu dianiaya. "Saya pesimistis KPU tidak bermain. Karenanya, saya meminta ke Panwas untuk tidak tidur," katanya.
Imam juga menegaskan, untuk mengantisipasi politik uang, PKB sudah mengerahkan 72.000 orang untuk menjaga agar tidak terjadi politik uang. Ia juga berharap, pihak KPU Jatim bersikap secara profesional. "Jangan ndeso. Alasan ada kesalahan di formulir C1, sangat tidak masuk akal dan sangat ndeso," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.