Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejaksaan: Penahanan Rektor Unsoed Sesuai Prosedur

Kompas.com - 22/08/2013, 10:54 WIB
Gregorius Magnus Finesso

Penulis

PURWOKERTO, KOMPAS.com — Kejaksaan Negeri (Kejari) Purwokerto, Jawa Tengah, Kamis (22/8/2013), menegaskan, penahanan Rektor Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Edy Yuwono, terkait kasus dugaan korupsi dana badan layanan umum (BLU) tahun 2012 senilai Rp 2,154 miliar sudah sesuai dengan prosedur.

Penahanan Edy dilakukan salah satunya mempertimbangkan kekhawatiran penghilangan barang bukti atau kemungkinan melarikan diri. Edy Yuwono ditahan Rabu kemarin sekitar pukul 13.30 WIB dan dititipkan di Lembaga Pemasyarakatan Purwokerto setelah yang bersangkutan diperiksa sejak pukul 09.00.

Selain rektor, Kejari juga menahan Pembantu Rektor IV Budi Rustomo dan Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Percetakan Winarto Hadi.

Kepala Kejari Purwokerto A Dita Prawitaningsih mengatakan, ketiga tersangka ditahan terkait kasus dugaan korupsi dana BLU Unsoed, terutama dalam proyek kerja sama proyek lahan pertanian terpadu bekas reklamasi kawasan tambang pasir besi dengan PT Aneka Tambang (Antam) di Desa Munggangsari, Kecamatan Grabag, Kabupaten Purworejo.

"Ini sekaligus bukti kepada publik bahwa kami serius menangani kasus yang jadi perhatian luas ini. Walau begitu, kami hati-hati dan tidak gegabah sehingga baru sekarang yang bersangkutan kami tahan," ungkap Dita.

Berdasarkan hasil audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Jateng, total kerugian negara dalam proyek kerja sama senilai Rp 5,8 miliar tersebut sekitar Rp 2,154 miliar.

Para tersangka diduga menyelewengkan dana CSR PT Antam. Beberapa di antaranya berupa pengadaan mobil bagi para pejabat Unsoed yang terlibat proyek tersebut. Kasus ini mulai ditangani Kejari Purwokerto sejak Januari 2013.

Prof Edy Yuwono menjabat Rektor sejak 2010, menggantikan Prof Sujarwo. Ia merupakan alumnus Fakultas Biologi Unsoed. Dia juga meraih gelar PhD dari Newcastle University di Inggris tahun 1992. Ia juga dikenal sebagai pengembang pertanian di lahan pantai. Edy juga anggota World Aquacultur Society.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com