Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/08/2013, 22:09 WIB
Kontributor Balikpapan, Dani Julius

Penulis


BALIKPAPAN, KOMPAS.com — Aparat Kepolisian Sektor Balikpapan Barat, Kalimantan Timur, menangkap seorang PNS yang sehari-hari bekerja di Kantor Kementerian Agama Balikpapan lantaran memiliki satu paket yang diduga kuat sebagai sabu.

Rahman Uriansyach M (39), warga Jalan P Antasari, Karangrejo, Balikpapan, ini tak bisa berkutik ketika polisi mendapati satu plastik kecil berisi bubuk kristal berat 0,03 gram itu dari dalam dompetnya.

Polsek Balikpapan Barat tengah menjalani operasi rutin, Rabu dini hari. Ketika melintasi Jalan Kilat yang dikenal sempit, sepi, dan padat, polisi memeriksa Rahman yang duduk seorang diri di sepeda motornya.

“Kami menjalani Operasi Pekat, yakni polisi mobile. Hal mencurigakan kami periksa. Misal, ada orang kumpul-kumpul sambil minum-minuman keras, kami datangi atau kami tangkap, termasuk dia. Ketika kami periksa, kami dapati paket dalam dompetnya,” kata Kapolsek Balikpapan Barat Kompol Drs Kifli S Suppu didampingi Kapolres Balikpapan AKBP Sabar Supriyono.

Rahman cukup dikenal di kalangan masyarakat dan lembaga nonformal keagamaan lantaran aktif memberikan penyuluhan bagi kelompok-kelompok masyarakat hingga majelis taklim-majelis taklim. Ia bekerja di Kemenag Balikpapan sejak 12 tahun lalu. Dari semula, ia menjabat sebagai penyuluh. “Di kantor kami menjabat sebagai penyuluh. Kalau di masyarakat ada juga yang menyebut ustaz,” kata Kepala Kantor Kemenag Balikpapan Drs H Saifi, MPd.

Lima tahun belakangan ini, kata Saifi, Rahman mengembangkan semangat penyuluhannya ke penyadaran tentang bahayanya narkotika dan zat adiktif lainnya. Rahman menjadi bagian dari Badan Narkotika Nasional Balikpapan.

“Di situ dia juga menjadi penyuluh di BNN khusus dengan ajaran-ajaran yang bersifat keagamaan,” kata Saifi.

Saifi mengatakan, ditangkapnya seorang PNS Kemenag karena memiliki narkoba tentu merupakan pukulan berat bagi kantornya. Karena itu, pihaknya menyerahkan sepenuhnya proses hukum Rahman kepada pihak terkait.

“Kami menunggu penetapan hukumnya. Keputusan hukum pada yang bersangkutan menentukan langkah kami selanjutnya kepada dia, termasuk apa perlu sampai diberhentikan,” kata Saifi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com