Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Warga Eks Timtim Duduki Kantor Bupati TTU

Kompas.com - 21/08/2013, 17:28 WIB
Kontributor Timor Barat, Sigiranus Marutho Bere

Penulis


KEFAMENANU, KOMPAS.com
- Ratusan warga eks Timor Timur (Timtim) di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, menggelar aksi unjuk rasa dan menduduki kantor Bupati TTU. Warga merasa kecewa lantaran bantuan perumahan dan sejumlah bantuan lainnya dari pemerintah pusat yang diperuntukan khusus untuk warga eks Timtim, melalui pemerintah TTU tidak disalurkan sampai ke tangan warga.

Tokoh masyarakat eks Timtim yang juga adalah juru bicara warga, Miguel Atibau mengatakan, kedatangan mereka yakni menuntut hak politik, hukum dan hak asasi manusia, termasuk bantuan pembangunan perumahan untuk para pengungsi eks Timtim yang diberikan melalui program direktif Presiden tahun 2012.

“Pemerintah pusat terlalu banyak memberikan bantuan pada rakyat TTU yang ada di dalamnya adalah saudara kita komunitas Timtim, tetapi semua bantuan itu datang selalu digunakan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan yang tidak jelas. Ada diskriminasi dalam berbagai macam bantuan,” tegas Miguel.

“Sebetulnya kami ini yang datang menangis di Jakarta sana agar pemerintah pusat bisa membantu kami. Setelah pemerintah pusat membantu melalui direktif presiden, sampai di sini malah bantuan itu tidak sampai tangan kami. Contoh bantuan 50 unit rumah di Desa Naiola itu, nama dalam SK yang dikirim ke pusat adalah warga eks Timtim, namun setelah sampai di sini malah semua nama itu diganti,” lanjut Miguel.

Selain itu, kata Miguel, ada dua unit mobil tangki air yang diperuntukan khusus untuk bantuan air bersih bagi warga eks Timtim di Desa Susulaku, tetapi oleh pemerintah TTU dialihkan pemanfaatannya untuk jual beli air di dalam Kota Kefamenanu.

“Ada banyak hal lagi yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu terkait diskriminasi bantuan itu. Namun intinya hari ini kami datang ke sini untuk menemui Bupati dan seluruh muspida di antaranya Kapolres, Dandim, Kejari untuk menyampaikan keluhan kami itu sehingga bisa dicarikan jalan keluar yang baik,” tegas Miguel.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, kedatangan warga eks Timtim dengan menggunakan 8 unit kendaraan roda empat dan puluhan kendaraan roda dua dikawal ketat oleh ratusan anggota polisi dari Polres TTU. Warga tak berhasil menemui Bupati TTU Raymundus Fernandes lantaran sedang bertugas ke luar daerah. Terlihat hanya wakil Bupati TTU yang berada di kantor, namun enggan menemui massa, sehingga hanya mengutus Kepala Badan Kesbangpol Raymundus Thaal untuk menemui warga.

Dalam penjelasannya, Raymundus Thaal meminta warga untuk membuat surat pemberitahuan kepada para muspida agar keinginan mereka bisa terpenuhi dengan batas waktu yang diberikan selama satu minggu. Penjelasan itu membuat warga pun tak puas sehingga koordinator aksi, Miguel Atibau menjadi geram dan meminta wakil bupati untuk turun dan bertemu warga.

”Kami ini warga TTU yang sudah memilih bupati, termasuk wakil bupati sehingga kalau ada warga yang datang, dia harus temui kami. Jangan hanya pada waktu kampanye pemilihan baru sengaja dan pura-pura dekat dengan kami,” ujar Miguel geram.

“Jika tidak ada satu pun muspida yang menemui kami, maka kami akan mendirikan tenda dan tidur di sini,” ancam Miguel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com