Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Warga Tasik "Ngaku" Diperiksa Densus di Hotel

Kompas.com - 20/08/2013, 16:54 WIB
Kontributor Ciamis, Irwan Nugraha

Penulis


TASIKMALAYA, KOMPAS.com — Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri kembali memeriksa seorang pemuda bernama Candra Widura (24), warga Kampung Pagaden, Kelurahan Gunung Tandala, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, Senin (19/8/2013) malam. Pemuda itu diperiksa setelah ada penangkapan warga Tasikmalaya lainnya, Iwan Priyadi (44), belum lama ini.

Namun, berbeda dengan Iwan, Candra dipulangkan kembali ke rumahnya setelah diinterogasi selama enam jam di salah satu hotel kota setempat. Candra mengaku tak menyangka akan diinterogasi oleh enam orang lelaki berpakaian preman di sebuah hotel.

Awalnya ia diajak salah seorang tetangganya untuk bertemu dengan tiga orang lelaki di sebuah bengkel motor tak jauh dari rumahnya. Setelah itu, mereka meminta Candra untuk ikut ke sebuah hotel dengan menggunakan mobil Honda Jazz warna abu-abu.

"Saya merasa tak bersalah, jadi saya ikut ke hotel. Di sana sudah menunggu tiga lelaki lainnya, dan baru saya diberi tahu bahwa mereka dari Densus 88. Saya langsung panik, saya ditanyai berbagai hal mulai pukul lima sore sampai jam dua belas malam. Kalau pelat nomor mobilnya saya lupa Pak," jelas Candra kepada sejumlah wartawan di rumahnya, Selasa (20/8/2013).

Candra menambahkan, keenam orang itu menanyakan nomor kartu ponsel yang pernah dimilikinya. Mereka pun menanyakan jenis motor dan seluruh kegiatannya di kampung.

"Saya jawab saja sejujurnya, iya memang nomor kartu HP itu pernah dipakai sama saya, tetapi sudah lama enggak dipakai. Bapak itu juga menanyakan apakah pernah dipakai menelepon ke Jakarta, apa motor saya, kegiatan apa saja di kampung dan ada pengajian apa," kata Candra.

Candra mengaku sehari-harinya bekerja sebagai buruh pakaian bordir dan memiliki sebuah motor Mio bernomor polisi wilayah Tasikmalaya. Bahkan, dia mengaku motor miliknya dibelinya dari dealer langsung secara kredit.

Saat ditanya apakah selama ini dirinya kenal dengan Iwan Priyadi? "Saya tidak kenal Iwan itu. Saya waktu itu hanya takut dan panik, Pak. Meski keenam orang itu bertanya dengan sopan, tetap saja saya ketakutan. Mereka baik-baik, cuma nanya saya gitu saja," tambah dia.

Setelah diinterogasi, Candra pun diminta pulang kembali ke rumahnya dan diberi sejumlah uang untuk ongkos. Ia pun langsung memberitahukan kejadian yang dialaminya kepada kedua orangtuanya di rumah.

"Saya cuma disuruh tenang dan pulang ke rumah sendiri. Saya juga diberi uang seratus ribu untuk pulang," katanta.

Diberitakan sebelumnya, seorang warga Tasikmalaya, Iwan Priyadi (44), ditangkap Densus 88 karena diduga jaringan teroris. Namun, Mabes Polri melalui Kadiv Humas menyatakan penangkapan Iwan hanya terkait kasus kriminal biasa. Sampai sekarang, belum ada keterangan resmi dari kepolisian terkait keberadaan Iwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com