"Saya lebih mendukung jika masuk SMP maupun SMA itu dites urine untuk tes narkoba ketimbang dites keperawanannya," katanya.
Pendapat lain juga datang dari salah seorang ibu rumah tangga, Sinta Darmawan. Menurut dia, yang menjadi pertanyaan adalah untuk apa tes tersebut. Apakah tes tersebut, ujar Sinta, berkaitan dengan diterima atau tidaknya seorang siswa masuk sekolah.
"Saya sangat tidak setuju kalau anak-anak gadis yang masuk SMP maupun SMA harus dites keperawanannya. Karena tidak ada korelasi antara keperawanan dengan kepentingan akademik," Sinta menegaskan.
Menurutnya, semua anak berhak dan mempunyai kesempatan yang sama atas pendidikan. Justru pendidikan moral akan diperoleh di bangku sekolah, selain dari keluarga.
Sebelumnya diberitakan, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Prabumulih, Sumatera Selatan, tengah merencanakan tes keperawanan untuk siswi SMA sederajat. Bahkan, dana tes tersebut akan diajukan pada APBD 2014.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.