Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Widya Kandi: Perawan atau Tidak, Itu Hak Pribadi

Kompas.com - 20/08/2013, 13:09 WIB
Kontributor Kendal, Slamet Priyatin

Penulis

KENDAL, KOMPAS.com — Bupati Kendal, Jawa Tengah, Widya Kandi Susanti, menolak tegas wacana kebijakan semua siswi mengikuti tes keperawanan, seperti yang akan dilakukan Dinas Pendidikan Kota Prabumulih, Sumatera Selatan.

Widya menegaskan, hal itu tidak etis. Pasalnya, soal perawan atau tidak adalah hak pribadi seseorang sehingga tidak perlu dilakukan tes. “Kecuali diperkosa, dan mereka mempermasalahkannya ke hukum. Itu perlu pembuktian,” kata Widya, Selasa (20/8/2013).

Widya menjelaskan, usia pelajar adalah usia anak-anak. Jadi mereka menjadi tanggung jawab orangtua apabila di rumah. Jika di sekolah, menjadi tanggung jawab sekolah.

Tugas pemerintah, tambah Widya, memberikan penyadaran dan sosialisasi akan bahaya melakukan seks bebas. Selain bisa hamil sebelum menikah, juga bisa membuat malu keluarga.

“Kami hanya melakukan sosialisasi saja. Soal lain-lain, tergantung anaknya dan keluarga,” kata Widya.

Hampir senada dengan Bupati Kendal, pemilik Pondok Pesantren Cheng Ho Weleri Kendal, Hasanuddin, menegaskan tes keperawanan tidak perlu dilakukan. Menurutnya, yang perlu dilakukan adalah sosialisasi bahaya seks bebas.

“Kalau misal dilakukan tes keperawanan dan diketahui siswi itu tidak perawan, apakah mereka tidak diperbolehkan sekolah? Kalau misal iya, tidak diperbolehkan sekolah karena tidak perawan, itu namanya melanggar hak asasi warga,” kata Hasanuddin.

Hasanuddin menegaskan, siswa menjadi tanggung jawab sekolah dan keluarga. Untuk itu perlu dilakukan pengawasan, baik oleh sekolah maupun keluarga, sesuai dengan fungsi dan tanggung jawab masing-masing.

“Kalau di ponpes saya, setiap minggu, flashdisk, HP, dan laptop milik siswa selalu kami kontrol. Apakah mereka habis men-download gambar seronok atau tidak. Kalau sampai ketahuan, maka akan kami lakukan pembinaan khusus,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com