Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sisca Pernah Janjikan Uang Lebaran buat Penunggu Makam

Kompas.com - 19/08/2013, 21:46 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com - Satu hari sebelum tewas, yakni pada Minggu (7/8/2013) Franciesca Yofie (34) masih mengunjungi makam ibunya di TPU Kristen Pandu, Jalan Pasteur, Bandung, Jawa Barat. Saat itu, Sisca sempat berjanji pada Oman (53) akan datang kembali ke makam pada hari Senin (8/8/2013) untuk mengantarkan uang Lebaran karena sudah mengurus makam ibu Sisca.

"Satu hari sebelum meninggal Neng Yofie bilang gini, 'pak Oman nanti aku besok ke sini lagi ya, aku mau kasih uang buat pak Oman, untuk beli ketupat Lebaran. Pak Oman tunggu aja di sini, nanti aku ke sini lagi besok, tunggu ya pak Oman'," jelas Oman menirukan ucapan Sisca pada waktu itu.

Lalu pada Senin siang, Oman seperti biasa melakukan aktivitasnya sebagai penjaga makam. Dia juga menunggu-nunggu Sisca namun tak kunjung datang. Oman mengaku kaget begitu Senin malam mendengar Sisca meninggal dunia karena dibunuh.

"Saya tahu pas malam-malam, ada informasi ke saya non Sisca meninggal. Saya enggak percaya sama sekali. Ternyata pas dicek, bener sudah meninggal. Saya juga kaget, saya tidak menyangka," katanya.

Menurut Oman, janji Sisca untuk datang lagi ke makam memang benar, namun kondisinya sudah menjadi jenazah.

"Ternyata yang dijanjikan non Sisca itu benar kalau non Sisca itu mau kembali datang ke makam. Benar, benar sekali, janjinya non Sisca. Bukan janji datang untuk mengunjungi makam ibunya lagi, tapi janji datang untuk selamanya beristirahat di makam," kata Oman, bersedih.

Oman adalah penjaga makam yang khusus merawat makam keluarga Sisca, termasuk ibu Sisca, nenek Sisca, termasuk makam Sisca saat ini.

Oman juga mengaku sudah 33 tahun mengenal keluarga Sisca.

"Saya sudah 33 tahun mengenali ibu Sisca. Waktu itu, saya sama ibunya disuruh merawat makam neneknya Sisca. Sampai sekarang pun, makam ibunya Sisca saya yang rawat," pungkasnya.

Franciesca Yofie alias Sisca merupakan korban pembunuhan sadis. Dia tewas setelah disergap dua orang bersepeda motor di depan kosnya dan terseret sejauh 500 meter. Kedua pelaku juga membacoknya di bagian kepala. Sisca meninggal berlumuran darah dalam perjalanan ke RS Hasan Sadikin.

Awalnya diduga Sisca dibunuh akibat dendam. Hal itu diperkuat dengan tidak adanya harta bendanya yang hilang. Beberapa hari kemudian, polisi menangkap dua orang pelaku, yaitu Wawan (39) dan Ade (24), setelah Ade menyerahkan diri ke Mapolsek Cipedes akibat merasa bersalah.

Dalam perkembangan, kedua tersangka membantah berencana membunuh Sisca. Menurut keduanya, mereka hanya berniat mengambil tas dari mobil Sisca, tetapi Sisca berusaha melawan. Dalam upayanya itu, kata kedua tersangka, Sisca terjatuh dan rambutnya tersangkut pada gir sepeda motor yang dikendarai kedua tersangka, hingga terseret sejauh sekitar 500 meter. Dalam keadaan panik akibat terseretnya Sisca, Ade yang sedari awal telah membawa sebilah golok, langsung membacok kepala korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com