Pantauan Kompas.com, Minggu (18/8/2013) malam di jalan Borong Raya, Makassar, enam orang biduan, satu diantaranya masih berusia 10 tahun, dengan berpakaian nyaris telanjang mempertontongkan goyangan erotis.
Sesekali para biduan ini memperlihatkan auratnya ke arah penonton. Bahkan anak-anak yang menonton jaraknya hanya dua sampai tiga meter saja dari atas panggung. Bahkan beberapa di antara anak-anak ada yang merekamnya dengan menggunakan handphone genggam.
Sebelumnya pula, Kompas.com pernah memberitakan maraknya tarian erotis seperti ini di wilayah Sulawesi Barat. Pertunjukan semacam itu dilakukan di area terbuka dan juga ditonton bukan hanya oleh kaum dewasa, melainkan juga para remaja dan anak-anak.
Meskipun ditentang banyak kalangan, tarian erotis masih sering ditemui di berbagai kesempatan di Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Tarian yang oleh warga setempat disebut candoleng-doleng itu biasanya menjadi hiburan di pesta-pesta hajatan warga, seperti perkawinan dan sunatan.
Meski banyak yang menentang, namun pertunjukan model ini justru tampak kian bebas dan mendapat ruang lebih luas, bahkan hingga ke desa-desa.