Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkab Sleman Akan Bangun Pos Pendakian Gunung Merapi

Kompas.com - 18/08/2013, 00:36 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Belajar dari peristiwa tersesatnya wisatawan Rusia saat mendaki Gunung Merapi, Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman berencana membuat pos pendakian di dekat Balai Desa Kepuharjo, Cangkringan Sleman.

Pos pendakian tersebut difungsikan untuk tempat perizinan bagi siapa saja yang berencana mendaki Merapi.

Di pos tersebut calon pendaki harus memberikan sejumlah informasi seperti nama, alamat, nomer telepon.

Selain itu petugas juga akan menjelaskan beberapa aturan yang harus dipatuhi para wisatawan yang akan mendaki Gunung Merapi.

Sebelum Gunung Merapi meletus pada 2010, setiap orang yang ingin mendaki pasti meminta izin ke kediaman Mbah Marijan, juru kunci Merapi.

Namun, setelah Mbah Marijan meninggal dunia akibat letusan gunung pada 2010 kebiasaan itu sudah tidak dilakukan lagi.

Sehingga, Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman berusaha akan mengembalikan kebiasaan itu.

"Petugas posko nantinya akan memberitahu soal aturan-aturannya," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Ayu Laksmi , Sabtu (17/08/2013).

Ayu menambahkan, pada Selasa (20/8/2013) pihaknya akan berkoordinasi dengan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Sleman, Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) dan beberapa perangkat desa terkait wisata minat khusus Gunung Merapi dan rencana pembangunan posko.

"Kemungkinan akan ada pemandu wisata minat khusus. Entah nanti dari dinas atau warga Masih akan kita bicarakan," tambah Ayu.

Sementara, Komandan SAR DIY, Brotoseno mengaku, sampai saat ini belum pernah diajak berkoordinasi baik dari Dinas Pariwisata Kabupaten maupun Provinsi mengenai minat wisata khusus, seperti Gunung Merapi, gua, dan laut.

"Seharusnya ada koordinasi,yang baik dari dinas pariwisata provinsi maupun kabupaten terkait wisata minat khusus," kata Brotoseno.

"Jangan takut, SAR DIY tidak akan meminta uang kepada dinas. Hanya, mari kita duduk bersama, berkoordinasi mengenai standar operasional prosedur (SOP) wisata minat khusus," lanjut Brotoseno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com