Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diserang Batu, Cawagub Maluku Lapor Polisi

Kompas.com - 17/08/2013, 20:45 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis


AMBON, KOMPAS.com
 — Tak terima diteror dan dihujani batu, calon wakil gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa akhirnya melaporkan peristiwa yang menimpanya ke Mapolda Maluku.

"Hari ini juga saya akan melaporkan kejadian tersebut ke Mapolda Maluku untuk segera ditindaklanjuti," kata Hendrik di Posko pemenangan pasangan Abdullah Tuasikal–Hendrik Lewerissa (Tulus) di kawasan Waihaong, Ambon, Sabtu (17/8/2013).

Hendrik mengaku terpaksa melaporkan peristiwa tersebut ke Mapolda Maluku karena merasa terancam. Padahal, keberadaannya di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) untuk konsolidasi pemungutan ulang di kabupaten tersebut.

Menurutnya, aksi yang dilakukan ratusan pendukung pasangan tertentu dengan menyerang dan menghujani tempat menginapnya sama sekali tidak mencerminkan cara berdemokrasi yang sehat.

"Ini sebuah bentuk demokrasi yang sangat tidak sehat. Kami melaporkan hal ini ke polisi karena insiden yang terjadi telah melangggar aturan hukum yang berlaku," ujarnya.

Selain melapor ke Mapolda, Hendrik juga berencana akan melaporkan kejadian tersebut ke Bawaslu Maluku untuk ditindaklanjuti.

"Saya dan rombongan baru tiba di Ambon hari ini, jadi masih sedikit lelah, tapi tetap kita akan lapor ke Bawaslu juga," kata Hendrik.

Dia meminta aparat kepolisian dapat menjamin suasana berdemokrasi di Kabupaten SBT sehingga cara-cara intimidasi dan terror tidak lagi terjadi. Dia juga berharap pihak kepolisian segera mengusut tuntas serta menindak tegas massa yang menyerang dan menghujani pihaknya dengan batu.

"Negara tidak harus kalah dengan mereka (massa). Iklim demokrasi di SBT harus terbuka bagi siapa pun. Saya juga berharap para pelaku dapat ditindak tegas," harapnya.

Ketua Tim Pemenangan pasangan Abdullah Vanath–Martin Jonas Maspaitella (Damai) Maykel Paliama yang dikonfirmasi wartawan mengatakan belum mendapatkan laporan tersebut. "Saya belum mendapatkan laporan dari Bula soal insiden itu," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com