Di antara isi khotbah yang disampaikan Muzakir adalah "wartawan semuanya penghuni neraka karena menulis aib orang lain, seperti orang yang korupsi atau keburukan lainnya".
“Kecuali jika wartawan yang menulis keburukan orang lain itu meminta maaf kepada orang dibongkar aibnya tersebut,” kata Muzakir Samidan dalam khotbahnya tersebut.
Isi ceramah khatib Muzakir Samidan itu juga didengar salah seorang wartawan harian terbitan Kota Medan, Sudirman, yang juga warga Gampong Sidorejo.
Laporan tersebut dilakukan oleh Sudirman didampingi sejumlah wartawan Kota Langsa lainnya, diterima oleh Kepala SPKT Polres Langsa Iptu Rusmedi dengan Nomor LP/236/VIII/2013/Aceh/Res Langsa, dengan sangkaan pidana pencemaran nama baik (Pasal 310 KUHP).
Sementara itu, Sudirman, kepada Serambi mengatakan, Rektor UIT itu mengatakan bahwa wartawan merupakan salah satu penghuni neraka, dengan alasan karena wartawan sering menulis keburukan orang lain seperti kasus korupsi dan lainnya.
Menurut Rektor UIT itu, agar wartawan tidak masuk nereka, mereka harus minta maaf kepada orang yang pernah ditulis aibnya itu dan berhenti bekerja sebagai wartawan. Menurut Sudirman, saat itu ia tak mungkin membantah apa yang disampaikan khatib. (c42)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.