Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Minta Saksi Tak Takut Ungkap Kasus Sisca

Kompas.com - 16/08/2013, 16:36 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Agus Rianto meminta agar para saksi tidak perlu takut ketika memberikan keterangan atas kasus perampokan yang menewaskan Franciesca Yofie alias Sisca.

Menurutnya, sekecil apa pun keterangan yang diberikan saksi dapat membantu pengungkapan kasus oleh tim penyidik Polrestabes Bandung. "Sekecil apa pun info yang dimiliki masyarakat, kami memohon agar mau menyampaikan info itu kepada penyidik. Dengan demikian, ini akan menambah data yang kita miliki, selain (keterangan) dari tersangka," kata Agus di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (16/8/2013).

Seperti diketahui, menurut keterangan yang diberikan oleh kedua tersangka berinisial A dan W kepada penyidik, rambut milik korban tersangkut di gir sepeda motor yang mereka gunakan pada saat beraksi. Namun, menurut keterangan saksi mata berinisial RZ, ia mengaku melihat jelas peristiwa saat pelaku menyeret korban dengan menjambak dan menyeret korban di atas aspal jalan. RZ melihat dari jarak dua atau tiga meter.

Agus mengatakan, setiap saksi yang bersedia memberikan keterangan kepada penyidik akan diberikan perlindungan oleh polisi. "Jadi jangan khawatir. Kami akan menyiapkan langkah-langkah pengamanan untuk mereka," ungkapnya.

Sebelumnya, kedua terduga pelaku mengaku kepada polisi tidak mengetahui saat Sisca terseret. Mereka mengaku baru mengetahui ada korban di bawahnya dan terseret saat motor itu melaju ratusan meter.

Hal itu terjadi karena pelaku mengaku Sisca sempat mencekik dan bahkan menaiki jok motor para terduga pelaku. Setelah itu Sisca terjatuh dan tersungkur. Selanjutnya, karena rambut tersangkut di gir, pelaku berusaha memotong rambut itu agar terlepas. Namun, akhirnya pelaku tak sengaja membacok kepala Sisca.

Menurut saksi RZ, jika korban dibacok di tengah perjalanan atau di awal perjalanan, maka seharusnya ada ceceran darah. "Saya perhatikan, pas pertama di aspal jalan maupun di tengah perjalanan tidak melihat darah sampai tempat ditemukan korban. Saya hanya melihat bekas gusuran aja. Pokoknya darah terlihat banyak di lokasi tempat dibuangnya korban aja," kata RZ yang ditemui di tempat kejadian perkara, Kamis (15/8/2013).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com