Peduli Mesir, Muslim Garut Juga Gelar Shalat Gaib

Shalat gaib ditujukan untuk ratusan korban jiwa yang terus berjatuhan di Mesir. Yang bertindak sebagai imam shalat gaib ialah KH Qudsi, pemimpin Pondok Pesantren Suci, Karangpawitan, Garut.

"Shalat gaib digelar mendahului shalat Jumat. Kita mendoakan arwah korban jiwa pertikaian di Mesir," kata anggota Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Agung, Garut, Ustaz Iwan Suparna.

Iwan mengaku, pelaksanaan shalat gaib untuk Mesir merupakan inisiatif para pengurus DKM, bukan atas imbauan Dewan Masjid Indonesia (DMI). "Kami tidak tahu kalau ada imbauan dari Pak JK (Jusuf Kalla). Ini (shalat gaib) atas keputusan pengurus sendiri," kata Iwan.

Selain shalat gaib, para jemaah Masjid Agung juga memanjatkan doa Qunut Nazilah setiap pelaksanaan shalat rawatib (fardu) untuk keselamatan umat Muslim dunia, termasuk Mesir.

"Setidaknya dua kali dalam sehari dibacakan Qunut Nazilah untuk mendoakan keselamatan umat Muslim di Indonesia dan seluruh dunia. Jadi, tidak khusus Mesir saja," ujarnya.

Pembacaan Qunut Nazilah, tambah Iwan, sudah dibiasakan sejak bergolaknya dunia Muslim, baik oleh peperangan dengan bangsa lain maupun pertikaian saudara. "Dulu mulai dari Bosnia, Palestina, Afganistan. Terakhir ada Rohingnya, dan yang mutakhir soal Mesir. Semua dilakukan tanpa tendensi golongan tertentu," imbuhnya.