Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Korban Teriaki Terdakwa Pembunuhan Bapak dan Anak

Kompas.com - 15/08/2013, 16:12 WIB
Kontributor Makassar, Rini Putri

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com - Ratusan keluarga korban pembunuhan meneriaki terdakwa Andi Muhammad Ma'ruf saat menceritakan kronologi pembunuhan terhadap Syarifuddin Dg Tabu (51) dan Hamzah (23) di ruang sidang Cakra Utama, Kamis (15/8/2013) sore.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di Pengadilan Negeri, emosi keluarga korban pembunuhan tidak dapat dibendung karena kesaksian yang disampaikan terdakwa dinilai tidak sesuai dengan perbuatan yang dilakukan oleh terdakwa itu sendiri.

Sidang yang dipimpin hakim ketua, Damis itu sempat menghentikan beberapa kali pemeriksaan keterangan terdakwa lantaran keluarga korban terus memaki-maki terdakwa. Sementara, istri korban, Hamzinah yang duduk di bagian kedua bangku ruang sidang terus menangis dan sesekali meneriaki terdakwa.

Hamzinah berharap dua pelaku lainnya, yakni Jems dan Dono alias Edo yang sampai saat ini masih buron agar segera ditangkap polisi.

Menurut Hamzinah, kedua rekan terdakwa dinilai ikut serta dalam perencanaan pembunuhan tersebut.

"Mereka berdua yang ajak, jadi kenapa keduanya belum juga ditangkap," kata Hamzaniah.

Dalam persidangan berlangsung, majelis hakim memperlihatkan barang bukti yakni badik yang digunakan terdakwa.

Seperti diberitakan sebelumnya pada Rabu (6/3/2013) sekitar pukul 23.00 Wita, terdakwa Andi Muhammad Ma'ruf yang merupakan salah satu mahasiswa Universitas Muslim Islam (UMI) nekat menghabisi dua tetangganya sendiri yang merupakan bapak dan anak, Syarifuddin Dg Tabu (51) dan Hamzah (23) di Jalan Batua Raya 1, Makassar.

Syarifuddin Dg Taba yang merupakan ketua RT setempat tewas dengan sebuah luka tikaman di bagian rusuk kiri. Sementara putranya, Hamzah mengembuskan napas terakhir dalam perjalanan ke rumah sakit, setelah menerima empat kali tusukan di bagian dadanya.

Diduga pembunuhan itu dilandasi dendam lama dimana terdakwa Ma'ruf dan korban Hamzah sering bertengkar hanya gara-gara masalah wanita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com