Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rambut Sisca Terpotong Benda Tajam

Kompas.com - 14/08/2013, 16:31 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com — Hasil otopsi yang dilakukan oleh bagian Forensik Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung kepada jenazah Franciesca Yofie yang dibunuh di Cipedes Kota Bandung beberapa waktu lalu menyatakan, ada bagian rambut Sisca yang terpotong.

"Pemeriksaan kita, ada bagian rambut yang hilang terpotong," kata dr Norman Heriyadi, Kepala Unit Pelayanan Fungsional (UPF) Forensik Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), saat ditemui Kompas.com di ruangannya, Rabu (14/8/2013).

Kendati demikian, dia belum dapat memastikan apakah rambut Sisca terpotong karena masuk ke dalam putaran gir sepeda motor pelaku atau terkena sabetan golok pelaku. Yang jelas, kata dia, rambut Sisca terpotong oleh benda tajam.

"Saya tidak tahu kenapa. Tapi, sepertinya terpotong benda tajam," tegas dia.

Norman menambahkan, tidak menutup kemungkinan jika ada unsur ketidaksengajaan yang menyebabkan Sisca terseret cukup jauh. Pasalnya, jika rambut Sisca ditarik pelaku pembunuhan, bagian wajah wanita cantik itu akan menggantung dan tidak ikut terseret aspal.

"Kalau menurut saya mungkin saja (tidak disengaja) karena kalau sengaja, mungkin ketika rambutnya yang dipegang, kepalanya akan menggantung. Dari jenazah sendiri ada bagian muka yang luka (terseret)," ucapnya.

Selain itu, pada jenazah Sisca terdapat luka menganga lainnya yang terdapat di bagian kepala. Luka tersebut, kata Norman, berupa luka yang diakibatkan sabetan benda tajam di dahi sebelah kanan, belakang kepala dan puncak kepala.

Kendati demikian, Norman tidak bisa menyimpulkan apakah luka tersebut disengaja atau tidak. Menurutnya, perlu sinkronisasi dari hasil otopsi, keterangan pelaku, saksi-saksi, dan juga keterangan polisi yang bisa membuktikan kematian Sisca memang sengaja dan direncanakan.

"Karena saya hanya memeriksa saja tanpa membayangkan kejadiannya seperti apa," akunya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com