Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok Rudi Rubiandini di Mata Kerabatnya di Kampung...

Kompas.com - 14/08/2013, 11:51 WIB
Kontributor Ciamis, Irwan Nugraha

Penulis

TASIKMALAYA, KOMPAS.com — Ketua SKK Migas Rudi Rubiandini, yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena terkait dugaan suap Selasa malam tadi, ternyata dikenal warga kampung halamannya sebagai pejabat yang tidak sombong.

Rudi lahir dan tumbuh dewasa di Tasikmalaya serta masih memiliki seorang ibu bernama Momoh (75), yang beralamat di Jalan Cieunteung Nomor 116, Kelurahan Argasari, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya.

Ketua RT sekaligus tetangga Rudi di Tasikmalaya, Ade Sudirman, mengaku kaget saat mendengar Rudi ditangkap KPK. Padahal, sosok Rudi ini sejak kecil sampai dengan menjadi pejabat dikenal sebagai pribadi yang tak sombong dan sederhana.

"Saya kenal Rudi sejak kecil sampai menjadi seorang pejabat dan profesor. Orangnya tak sombong dan lebih dikenal sebagai pribadi yang sederhana. Bahkan, setiap ia pulang ke rumah orangtuanya, ia pun selalu memiliki jiwa sosial yang tinggi dan selalu membantu tetangganya yang kurang mampu," kata Ade saat berada di depan rumah orangtua Rudi di Tasikmalaya, Rabu (14/8/2013) pagi.

Setiap pulang ke Tasik, kata Ade, Rudi tak pernah memperlihatkan kemewahannya. Rudi biasanya hanya membawa mobil Kijang GX miliknya. "Saya tahu soalnya setiap pulang ke sini, Rudi selalu bercengkerama dengan semua tetangganya. Bahkan, ia pun sering ngobrol-ngobrol bersama para tukang becak di dekat rumahnya kalau pulang," kata Ade.

Namun, Lebaran tahun ini Rudi tak pulang ke Tasikmalaya. Pasalnya, ibunya berada di rumah adiknya di Bandung karena sakit stroke.

Tak pernah juara

Rudi Rubiandini merupakan akademisi jebolan Institut Teknologi Bandung (ITB). Teman sekelas Rudi semasa SD sekaligus tetangganya, Euis Cucu Sudarsih (52), mengaku masih belum percaya jika teman sekelasnya selama enam tahun di SD Cieunteung 2 Tasikmalaya itu ditangkap KPK.

Euis menilai sosok Rudi merupakan orang sederhana dan tak pernah berubah sikapnya sampai menjadi pejabat negara. "Sewaktu SD dari kelas 1 sampai 6, Rudi pendidikannya biasa-biasa, malah gak pernah dapat ranking. Tapi, semenjak dia masuk SMU baru berprestasi dan bisa masuk ITB," ungkap Euis saat ditemui juga di depan rumah orangtua Rudi di Tasikmalaya.

Euis menuturkan, Rudi awalnya bersekolah di SD Cieunteung 2 Tasikmalaya, kemudian melanjutkan sekolah ke SMPN 2 Tasikmalaya dan SMA 2 Tasikmalaya. Setelah di SMA, Rudi berhasil masuk kuliah di ITB Bandung sampai akhirnya mendapatkan beasiswa studi dari ITB ke Jerman.

"Soalnya, kalau pulang ke Tasikmalaya, sejak dulu ia selalu ngobrol pengalamannya dengan saya dan teman-teman semasa sekolah lainnya," tambah Euis, yang mengaku sebagai teman dekatnya sewaktu sekolah dasar.

Rudi merupakan anak dari enam bersuadara dari pasangan Momoh (75) dan almarhum Mahpud. Ayahnya meninggal pada tahun 2005 lalu dan bekerja sebagai pensiunan PNS Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com