"Sebenarnya, kami berhasil menangkapnya. Seharusnya bisa selamat anak itu. Tapi, laut memang ganas saat itu. Selagi memegang anak itu, kami justru ketimpa ombak besar beberapa kali dan anak itu kembali terlepas," kata Syahrin (52), warga Samarinda yang berusaha menyelamatkan Jaka.
Syahrin berada di Balikpapan untuk berwisata menghabiskan hari terakhir libur setelah Lebaran. Monpera beserta pantainya terasa sangat padat sore itu. Datang dari Samarinda, ia membawa serta istri, anak, dan Nurhadi Irawan (28), menantunya.
Laut yang tenang dan dangkal, ditambah pantai yang berpasir putih, menjadi salah satu daya tarik dari pantai. Karena itu, tempat tersebut kerap dimanfaatkan wisatawan untuk berenang di tepian pantai.
Minggu sore kemarin di antara anak-anak yang berenang, tampak dua anak yang terseret ke tengah laut. Satu di antaranya berhasil menyelamatkan diri. Nurhadi, menantu Syahrin, lebih dulu mencebur ke laut, disusul Syahrin.
"Selagi ramai orang itu, tidak ada yang lihat salah satu anak melambai-lambai tangan. Kami yang lihat ya teriak minta tolong. Karena bisa berenang, kami berupaya menyelamatkan. Tak sangka ombak memang begitu kuat manghantam kami. Kami gagal," kata Syahrin.
Sayang upaya keduanya gagal. Sebaliknya, Nurhadi justru nyaris turut tenggelam. Nurhardi pun dilarikan ke rumah sakit. "Dia sampai minum air banyak. Kata dokter, air laut ada yang masuk ke paru-paru," kata Syahrin.
Tak lama kemudian, tim gabungan penyelamat pun tiba, dari TNI, polisi, dan tim SAR. Sejumlah upaya, seperti menyisir dengan perahu karet, belum membuahkan hasil hingga Minggu malam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.