Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

60 Wisatawan Tersengat Ubur-ubur di Palabuhanratu

Kompas.com - 11/08/2013, 19:42 WIB
SUKABUMI, KOMPAS.com - Belasan wisatawan dirawat di RSUD Palabuhanratu setelah tersengat ubur-ubur saat berenang di sejumlah titik di Pantau Teluk Palabuhanratu, Sukabumi, Minggu (11/8/2013).

"Ada sekitar 60 orang yang tersengat ubur-ubur tetapi yang mendapatkan perawatan dari Pengobatan Citepus sebanyak 22 orang, bahkan 18 wisatawan yang menjadi korban sengatan ubur-ubur ini harus dirawat intensif di rumah sakit dan sebagian dari mereka kritis," kata Kepala Humas dan Infokom Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Kabupaten Sukabumi Dede Sumarna kepada Antara.

Menurut Dede, kedatangan ubur-ubur ini sampai ke bibir pantai diduga terbawa arus dan gelombang laut tinggi atau ubur-ubur tersebut tengah bermigrasi ke kondisi suhu air laut yang dingin karena suhu air di laut Sukabumi cukup dingin sehingga diperkirakan itu yang mengundang ubur-ubur ini datang.

Lebih lanjut dia menegaskan bahwa tidak ada di antara korban yang meninggal dunia. Mayoritas mereka mengalami kejang-kejang, demam tinggi, juga ada yang tidak bisa diajak komunikasi diduga karena racun ubur-ubur tersebut. Akan tetapi, dari informasinya sebagaian wisatawan yang dirawat kondisinya sudah mulai membaik.

Ubur-ubur menyengat wisatawan diduga karena terinjak atau merasa terganggu dan terancam sebab banyak saat kejadian wisatawan yang berenang, bahkan ada balita yang juga menjadi korban sengatan ubur-ubur tersebut.

Menurut dia, informasinya ubur-ubur jenis tersebut tidak mengeluarkan racun yang berbahaya. Akan tetapi, jika kondisi tubuh orang yang tersengat lagi lemah bisa juga mengancam keselamatannya.

Pada masa libur Lebaran ini relatif cukup banyak terjadi kasus yang menimpa wisatawan, mulai dari yang hilang tenggelam, jatuh dari karang dan jasadnya hilang terhempas ombak, sampai adanya puluhan wisatawan yang tersengat ubur-ubur.

Sebenarnya, kata dia, jika wisatawan mematuhi peraturan dan mengindahkan imbauan petugas penjaga pantai agar tidak berenang, mungkin kasus kecelakaan seperti itu bisa diminimalisasi.

Dikatakan Dede bahwa mayoritas wisatawan tidak mengindahkan aturan, bahkan saat petugas sedang memberikan imbauan kepada mereka agar tidak berenang sampai tindakan pelarangan berenang, tetap saja mereka tidak menghiraukannya.

"Namun, kami tidak akan bosan-bosan memberikan imbauan kepada wisatawan agar mereka bisa selamat dalam merayakan liburan Idulfitri. Walaupun sudah jatuh korban, kami tetap berusaha agar tidak ada korban lainnya, apalagi yang sampai merenggut nyawa," kata Dede.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com