Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saiful Dinilai Sosok yang Tertutup dan Jarang Bergaul

Kompas.com - 11/08/2013, 01:46 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Ketua RT 3 Barak 1 Margoluwih, Seyegan, Sleman, Suparjilan, mengaku terkejut dengan berita penangkapan salah satu warganya, Bayu Dwi Ardiyanto yang diduga tersangkut jaringan terorisme.

Sebab warga setempat menilai Bayu sebagai anak yang sopan dan baik.

"Bayu itu anaknya baik, dan aktif di kampung, makanya saya kaget kalau bayu ditangkap bersama Saiful," kata Suparjilan saat ditemui di rumahnya, Sabtu (10/08/2013) malam.

Menurutnya selama ini Bayu tidak pernah pergi kemana pun, apalagi keluar kota.

Dia lebih banyak menghabiskan waktu berkumpul dan berkegiatan bersama dengan teman-temanya di desa.

"Jelas kaget. Dia itu anak baik. Ya mudah-mudahan tidak tersangkut," ujarnya.

Ketika ditanya soal Saiful, Suparjilan mengaku tidak begitu tahu dan mengenal sosok pria itu.

Sebab meski pernah bertemu, Saiful jarang datang ke rumah mertuanya dan sifatnya sangat tertutup.

Saiful, lanjut Suparjilan, sesekali memang datang ke masjid namun dia tidak pernah berbincang-bincang dengan warga lain.

"Kalau Saiful kami memang kurang tahu," tambah Suparjilan.

Ia mengungkapkan, ketika Endah dan Saiful menikah dirinya tidak diberitahu.

Dirinya baru mengetahui setelah mendapat kabar bahwa Endah sudah dilamar.

Lebih lanjut Suparjilan menjelaskan selama ini Endah jarang bergaul dengan warga desa dan lingkungan masjid.

"Acara kampung dia (Endah) tidak pernah datang. Endah juga sering mengenakan jilbab panjang dan bercadar," tandasnya.

Suparjilan mengatakan kabar penangkapan Muhamad Saiful Sa'bani dan adik iparnya, Bayu Dwi Ardiyanto baru diterimanya secara lisan dari Kapolsek Seyegan Sabtu (10/08/2013) sore.

"Ya kalau Bayu mamang terbukti tersangkut terorisme kami serahkan semuanya ke pihak berwenang, namun jika tidak kami berharap bisa segera dibebaskan," Suparjilan berharap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com