Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampah Berserakan di Pinggir Jalur Puncak

Kompas.com - 09/08/2013, 21:14 WIB

BOGOR, KOMPAS.com - Sampah bungkus makanan dan botol minuman berserakan di pinggir jalan menuju Puncak, Bogor di jalur Ciawi-Puncak Bogor, Jawa Barat, Jumat (9/8/2013) sore.

Para penumpang kendaraan dari arah Jakarta ini menghabiskan waktu dengan menyantap makanan dan minuman yang mereka bawa. Mereka pun membeli makanan yang dijajakan para pedagang keliling di lokasi kemacetan. Sayangnya, setelah itu mereka membuang bungkus makanan atau botol minuman di pinggir jalan begitu saja.

Berdasarkan pantauan Tribun di lapangan hingga malam, antrean mengular hingga mencapai gerbang keluar Tol Ciawi. Kemacetan itu pun dimanfaatkan para pedagang dan penjaja makanan seperti siomay, rujak tumbuk, tahu Sumedang dan lainnya ketika sore hari.

Para pedagang itu menjaja makanan selama sehari penuh dengan adanya kemacetan tersebut. Seperti yang diungkapkan Mahmud (40) pedagang siomay ketika ditemui Tribun di lokasi kemacetan atau tepatnya di Kampung Sawah, Desa Pandansari, Kecamatan Ciawi, Bogor, Jumat (9/8).

Pria asal Tanggerang ini mengaku sudah mengantongi keuntungan Rp 200 ribu selama berjualan di pinggir jalan Tol Ciawi tersebut. "Sudah tiga kali kemacetan ini terjadi selama sehari. Pertama jam 10 pagi, jam 12 siang, dan sekarang (Pukul 17.00. Red)," kata Mahmud kepada Tribun beberapa saat lalu.

Mahmud mengatakan, kesempatan berjualan di pinggir jalan yang masih milik PT Jasa Marga itu diperolehnya setahun sekali. Sebab di hari biasa, meski kerap terjadi kemacetan terutama di akhir pekan, namun Mahmud tak bisa berjualan bebas seperti pada hari ini.

"Kalau hari-hari biasa dilarang dan pasti akan diberik sama aparat. Sebab memang tak boleh berjualan di pinggir jalan ini. Kalau sekarang mungkin masih Lebaran," ujar Mahmud.

Hal senada juga dikatakan Abdul Hamid (55) pedagang rujak tumbuk keliling. Pria asal Tasikmalaya ini mengaku memanfaatkan momen tersebut sekali setahun selama berjualan rujak di Bogor. Ia mengaku lebih sering berjualan rujak di kampung-kampung. (cis)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com