Ya mungkin, kemungkinan besar pelaku kenal dengan korban. Sebab tidak mungkin adanya dendam dan kemudian mengeksekusi korban kalau sebelumnya pelaku (otak pelaku, red) tidak mengenali korban," terang Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol. Martinus Sitompul kepada Kompas.com, Kamis, (8/8/2013).
Martinus tidak bisa memastikan apakah dua pelaku yang menyeret tubuh Sisca dan membacoknya hanya pelaku atau merupakan otak pembunuhan tersebut. "Ada yang menyuruh mengeksekusi atau tidak, kami belum bisa pastikan," terangnya.
"Yang jelas, kami masih menyelidiki dan mendalami kasus ini," Martinus menegaskan.
Sebelumnya Martinus mengatakan, ada dugaan pembunuhan terhadap Sisca sudah direncanakan. Ada indikasi kuat mereka sudah membuntuti Sisca hingga ke rumah kosnya di Jalan Setra Indah Utara, Bandung, Jawa Barat.
"Diduga eksekusi kejam itu telah direncanakan sebelumnya. Indikasinya korban terus diintai sampai rumahnya," kata Martinus.
Seperti yang tampak dalam rekaman CCTV, Sisca, yang turun dari mobilnya di depan rumah kosnya, langsung disergap. Rambutnya dijambak sementara pelaku masih di atas sepeda motor. Perempuan itu kemudian diseret di aspas sejauh sekitar 500 meter.
Akibat bergesekan dengan aspal, sekujur tubuh Sisca terluka. Setelah itu, pelaku membacok kepala Sisca dan meninggalkannya begitu saja.
Saat ditemukan warga, Sisca masih bernapas. Namun dia mengembuskan napas terakhir dalam perjalanan ke RS Hasan Sadikin Bandung.