Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cari Jejak Pembunuh, Polisi Selidiki Akun Facebook Sisca

Kompas.com - 07/08/2013, 22:15 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Kepala satuan reserse kriminal Polrestabes Bandung AKBP Trunoyudho Wisnu Andiko mengatakan, akun jejaring sosial Facebook milik Franceisca Yofie (34) atau Sisca merupakan salah satu alat bukti yang sedang diteliti.

"Iya, salah satunya akun FB korban juga kita periksa," kata Trunoyudho saat dihubungi, Rabu  (7/8/2013).

Seperti yang telah diberitakan, misteri pembunuhan sadis terhadap Sisca di Cipedes, Bandung, Jawa Barat, Senin (5/8/2013) keamrin, hingga kini belum terungkap. Wanita cantik itu ditemukan mengenaskan berlumuran darah di tengah jalan.

Menelusuri Facebook, ditemukan dua akun mirip nama korban, yaitu akun Franceisca Yofie dan Franceisca Sisca Yofie. Akun Franceisca Sisca Yofie tercatat bergabung dengan Facebook pada 16 Februari 2009. Sementara akun satunya lagi tidak memiliki keterangan kapan bergabung.

Selain kemiripan nama, satu hal yang menandakan kaitan dua akun itu adalah foto peti mati berwarna putih dengan karangan bunga di atasnya. Dua akun itu mengunggah foto peti mati yang sama dengan sudut pengambilan gambar yang berbeda.

Dua akun itu memiliki foto profil yang berbeda. Akun Franceisca Sisca Yofie memiliki foto profil seorang gadis cantik mengenakan kaus putih selengan. Sementara akun Franceisca Yofie mengenakan foto profil kalimat makian berlatar hitam.

Foto profil kalimat makian itu diunggah pada 30 April 2013. Bunyinya, "Kurang Ajar! Selagi hidupnyapun pernah mengusirmu dan tidak melihatmu! Bahkan 2 minggu sebelum kepulangannya mencurahkan rasa sakit hatinya padamu dan berpesan untuk tidak didatangi makamnya oleh bangsat seperti kau!!! Sekarang lancang berani-beraninya menghadap ke makamnya.!! Anjing Biadab."

Akun itu tidak hanya mengunggah satu gambar kalimat makian. Gambar kalimat lain yang diunggah pada 29 April 2013 berbunyi, "Di hari kepulangan ibuku menghadap yang mahakuasa, si anjing biadab datang menabur bunga di makam ibuku yang pernah diseretnya ke kantor polisi!!!!! Tradisi etnis kami, tak seorangpun diperkenankan menghadap atau menabur bunga ke makam orang tsb bila orang itu pernah menaruh luka sakit di hatinya! Karena akan mengeluarkan bau bangkai dirumah, dan akan mendatangkan petaka pada yang ditinggalkannya. Pantas bau bangkai dirumah tercium menyengat! Dendamku tak akan kuhapus sampai ke liang lahatku!!!!"

"Penelusuran akun FB kita lakukan juga untuk mencari jejak pelaku," kata Truno lagi.  "Kita masih mendalami dan mengembangkan, belum bisa disimpulkan, yang pasti kita akan dalami terus," sambung Trunoyudho.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com