Tak ada korban dari kejadian ini. Tak lama setelah cuaca kembali cerah, helikopter pun terbang kembali.
"Cuaca buruk ketika memasuki Balikpapan. Jarak pandang kurang dari 50 meter. Kami sempat mutar-mutar di atas (kawasan kompleks perumahan Pertamina) selama lima menit. Kami mencari area terbuka untuk mendarat," kata engineer helikopter, Wahyu Dilara.
Helikopter dikendalikan seorang pilot berkebangsaan Selandia Baru. Wahyu memastikan bukan gangguan mesin pada helikopter yang menyebabkan mereka memaksa mendarat darurat.
Helikopter beserta para awaknya dalam perjalanan dari Kalimantan Tengah menuju Bandara Sepinggan, Balikpapan. Setiba di bandara, mereka berencana melanjutkan perjalanan ke kawasan Jalan Mulawarman. "Kami hendak kembali ke homebase," kata Wahyu.
Selagi memasuki Balikpapan, cuaca buruk menghadang. Tepat di atas perumahan yang ditempati para pekerja Pertamina, helikopter pun berputar-putar lama. Warga yang menyaksikan tidak bisa berbuat apa-apa.
"Hujan masih deras. Langit gelap saat itu. Kami lihat ada heli berputar-putar di atas perumahan. Saya bilang ke orang-orang untuk kasih bantuan mencari tempat mendarat. Tak berapa lama dia mendarat di lapangan dekat tangki," kata Eli, warga Jalan Inpress 3 Balikpapan.
Kehadiran helikopter menyita perhatian warga sekitar. Warga dan penduduk lain yang melintas di sekitar lokasi memanfaatkan untuk melihat dari dekat helikopter. Tak sedikit yang memanfaatkan untuk berfoto ria dengan helikopter dan sang pilot.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.