Telur ayam ras dan ayam kampung juga melonjak tajam. Harga telur ayam ras yang sebelumnya Rp 22.000 per rak isi 30 butir naik menjadi Rp 39.000. Sedangkan harga telur ayam kampung naik lebih tinggi lagi, dari Rp 1.000 per butir menjadi Rp 2.000 per butir.
Para pedagang eceran di pasaran tradisional beralasan, harga ayam potong naik dua kali lipat karena para pengepul sudah menaikkan harga. Kalau mau mengambil untung, kata mereka, harga dinaikkan hingga lebih dari 50 persen.
Menurut Suparman, seorang pedagang ayam di Pasar Kecamatan Lembang, harga ayam naik sejak dua pekan sebelum Lebaran. Harga itu, kata dia, akan naik terus karena permintaan juga meningkat.
"Harga ayam biasanya paling mahal Rp 60.000 (per ekor) dan sekarang sudah jadi Rp 120.000. Yang paling murah ayam kampung, Rp 90.000. Itu juga ukurannya kecil dan ayam betina," kata Suparman.
Melonjaknya harga ayam potong ini tentu berdampak pada daya beli masyarakat. Mereka harus mengurangi jumlah pembelian, sesuai dengan keuangan.
Kenaikan harga tidak hanya terjadi pada ayam potong dan telur. Barang-barang kebutuhan pokok lainnya, seperti minyak goreng, mentega, bawang, cabai merah keriting, tomat, kentang, dan berbagai sayur mayur tidak mau kalah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.