Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Pemudik Tinggalkan Ambon melalui Laut

Kompas.com - 05/08/2013, 14:39 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis


AMBON, KOMPAS.com - Puncak arus mudik Lebaran melalui jalur laut terjadi di Ambon sejak Minggu hingga Senin (5/8/2013). Ribuan pemudik tampak berdesak-desakan di Pelabuhan Yos Sudarso, Ambon untuk menumpangi KM Ngapulu, Senin siang tadi.

Sebelumnya, pada Minggu (4/8/2013) sore kemarin, lebih dari 3.000 pemudik meninggalkan pelabuhan Yos Sudarso Ambon dengan menggunakan KM Lambelu. Pantauan di pelabuhan Yos Sudarso, ribuan penumpang mulai membeludak sejak pagi. Mereka saling berebut lebih dulu masuk ke KM Lambelu.

Kepala Administrator Pelabuhan (Adpel) Cabang Ambon Ali Ibrahim kepada wartawan Senin siang mengatakan, puncak arus mudik di Ambon mulai terjadi sejak kemarin hingga hari ini. Dia mengungkapkan, sedikitnya ada tiga kapal berlabuh di Pelabuhan Ambon pada hari kemarin, dan satu kapal untuk hari ini.

“Hari kemarin ada tiga kapal, yakni KM Lambelu, kemudian pada pukul 19.00 KM Tidar, KM Pangorango. Kalau hari ini ada KM Ngapulu,” kata Ali.

Dia mengatakan, para penumpang yang mudik dengan kapal Lambelu menurut data dari Pelni mencapai lebih dari 3.000 orang. Sementara para penumpang yang turun di pelabuhan Ambon mencapai 1.000 penumpang.

Menurut Ali, beberapa hari lalu, sejumlah kapal perintis telah bertolak dari pelabuhan Ambon dengan mengangkut pemudik lokal.

"Dua hari lalu 2 kapal perintis telah bertolak dari pelabuhan Ambon, dan saat ini mereka yang mudik di luar daerah,” ujarnya.

Para pemudik mengatakan, mereka terpaksa mudik dengan kapal laut karena harga tiket pesawat sangat mahal.

"Kita dengan kapal saja, karena tiket pesawat memang terlalu mahal. Lagian kami juga khawatir dengan kondisi cuaca buruk yang dapat menggangu penerbangan,” ujar La Aupia, warga Bau-bau.

Pemudik lainnya, La Juna mengatakan, setiap tahun menjelang Lebaran dirinya selalu mudik dengan menggunakan kapal laut. Menurutnya, selain murah, jarak dari pelabuhan Ambon menuju pelabuhan Bau-bau hanya dua hari.

"Kan dua malam saja sampai, jadi cepat. Sampai (Bau-bau) langsung Lebaran,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com