Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Lebaran, Perajin Songkok Kewalahan Layani Pesanan

Kompas.com - 04/08/2013, 21:05 WIB
Kontributor Makassar, Hendra Cipto

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com - Permintaan akan songkok guru dan songkok jolong mengalami peningkatan menjelang Lebaran 2013. Bahkan, perajin songkok dari Desa Sawakong Lolo, Kecamatan Galesong Selatan, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan mengaku kewalahan permintaan masyarakat.

Songkok guru dan songkok jolong, yang terbuat dari serat pelepah batang pohon lontar, biasanya dikenakan kaum pria pada acara adat Makassar atau saat melaksanakan shalat. 

Songkok guru mirip dengan songkok Bone, namun songkok guru terbuat dari pelepah batang pohon lontar, sementara songkok bone dibuat dari pelepah daun lontar.

Pemilik Sanggar Angin Mammiri, Munawarah (47), di Desa Sawakong, mengatakan, dia dan para perajin lainnya di Desa Sawakong Lolo, telah membuat songkok guru dan songkok jolong hingga ribuan buah untuk kemudian didistribusikan ke beberapa toko di Kota Makassar.

Harga jual kedua jenis songkok ini bervariasi. Bila songkok jolong dijual dengan harga antara Rp 35.000 hingga Rp 50.000, harga songkok guru berkisar antara Rp 150.000 hingga Rp 350.000.

"Pesanan tahun ini, sejak menjelang bulan Ramadhan sampai saat ini mendekati Lebaran, sudah mencapai ribuan. Kami memproduksinya hampir sebulan dengan puluhan perajin yang berada di desa ini," kata Munawarah yang ditemui Kompas.com, Minggu (4/8/2013).

Munawarah mengatakan, dia sering mengikuti pameran kerajinan di beberapa daerah di Indonesia dengan membawa songkok guru dari Desa Sawakong Lolo. Dia juga mengirim pesanan dalam jumlah besar yang datang dari mancanegara seperti Jerman, Kanada, Jepang, dan Singapura.

"Kami juga punya stan di ruang pameran kerajinan Sulawesi di Jakarta. Kami juga pernah membuatkan songkok guru dari serat pelepah batang pohon lontar dan benang emas," ungkap Munawarah.

Menurut Munawarah, songkok guru itu untuk digunakan para pejabat. "Setiap songkok guru, kadar emasnya mencapai 60 gram, dan harganya Rp 8 juta," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com