Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Napi Lapas Tulung Agung Sempat Dobrak Gerbang

Kompas.com - 04/08/2013, 10:20 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.COM - Sejumlah narapidana sempat mendobrak pintu gerbong blok hunian dan portir II saat kericuhan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Tulungagung, Jawa Timur, Sabtu (3/8/2013) malam. Portir II pun berhasil dirobohkan namun narapidana gagal keluar Lapas karena tertahan di pintu portir I.

"Mereka tertahan di pintu portir I karena pintu tersebut sukar didobrak," kata Humas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Akbar Hadi melalui pesan singkat, Minggu.

Selain portir I yang sukar dibuka, kata Akbar, bantuan petugas kepolisian sudah bersiaga di depan pintu portir I sehingga mencegah para narapidana melarikan diri di tengah kericuhan.

"Napi tertahan, kemudian dilakukan negosiasi. Akhirnya napi yang tidak berkepentingan bisa kembali ke blok masing-masing," tambah Akbar.

Kini, lanjutnya, kondisi Lapas Tulungagung sudah terkendali dan aman.

Akbar mengungkapkan, kericuhan di Lapas ini berawal saat seorang narapidana kasus narkotika bernama Yudi ketahuan petugas menggunakan ponsel pada Rabu lalu. Yudi pun diberi sanksi isolasi oleh petugas. Kemudian, kata Akbar, pada saat yang bersangkutan menjalani hukuman disiplin di kamar isolasi, ada pergerakan dari narapidana lain yang membela Yudi.

Lantas pada Sabtu, Yudi dikeluarkan dari ruangan isolasi. "Kondisi Sabtu pagi sampai sore menjelang malam masih aman," tambah Akbar.

Namun pada saat pelaksanaan solat taraweh, lanjutnya, tiba-tiba seorang napi kriminal memukul napi lain dan memincu yang lainnya untuk berbuat rusuh. "Petugas Lapas kemudian bergerak cepat dengan mengunci gerbang blok dan portir, berkoordinasi dengan kepolisian yang letak kantornya dekat dengan lapas, serta berkoordinasi dengan TNI," tutur Akbar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com