Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Didemo Gara-gara Ambon Banjir

Kompas.com - 01/08/2013, 16:50 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis


AMBON, KOMPAS.com - Sejumlah pemuda dan mahasiswa yang tergabung dalam Forum Peduli Maluku (FPM), Kamis (1/8/2013) mengelar aksi unjuk rasa di kantor Wali Kota Ambon menuntut pemerintah kota setempat bertanggung jawab atas bencana banjir yang terjadi di lima kecamatan pada Selasa lalu.

Koordinator aksi Suhardin Raharusun dalam orasinya menilai, pemerintah lamban dan tidak memiliki konsep dalam mengantisipasi bencana banjir dan tanah longsor yang setiap tahun selalu terjadi.

“Ppmerintah Kota Ambon tidak punya konsep dan sejumlah langkah untuk mengantisipasi bencana banjir dan tanah longsor yang setiap tahun terjadi,” tuding Suhardin.

Semestinya, lanjut Suhardin, Pemerintah Kota Ambon jauh-jauh hari sudah memikirkan dan menyiapkan berbagai langkah strategis dalam mengantisipasi bencana. Apalagi pemkot sudah mengetahui kawasan rawan banjir dan tanah longsor di kota ini.

“Pemerintah pasti sudah tahu kalau banyak kawasan di Ambon rawan bencana banjir dan longsor, mengapa itu tidak diantisipasi? Sehingga menimbulkan korban nyawa yang begitu besar,” teriak pendemo lainnya.

Pendemo mengatakan, masyarakat yang bermukim di lereng-lereng gunung seperti seperti di kawasan Batu Meja agar segara direlokasi ke tempat yang lebih Aman, sehingga mereka bisa selamat saat bencana terjadi.

Pendemo pun mendesak agar pemkot Ambon segera menertibkan warga yang hingga kini masih tinggal di lereng-lereng gunung.

“Pemkot segeara melakukan penertiban dan jangan lagi memberikan izin kepada warga untuk membangun rumah di lereng-lereng gunung,” cetus pendemo.

Dalam aksinya pendemo juga meminta pemerintah agar dapat segera memberikan bantuan berupa bahan makanan dan obat-obatan bagi korban bencana. Sebab, hingga kini bantuan tanggap darurat dari pemerintah belum juga diberikan.

“Pengungsi sampai kini belum juga mendapat bantuan tanggap darurat dari pemerintah. Kami mendesak agar bantuan segera didistribusikan ke tempat-tempat pengungsian,” teriak pendemo yang juga salah satu pengungsi korban banjir.

Setelah berdemo kurang lebih 1 jam, para demonstran ini langsung membubarkan diri dengan tertib.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com