Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Masih Kejar Pelaku Penembakan Ambulans di Papua

Kompas.com - 01/08/2013, 16:12 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Sebuah mobil ambulans milik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Puncak Jaya diberondong tembakan oleh orang tak dikenal, Rabu (31/7/2013) siang. Hingga saat ini, polisi masih memburu pelaku penembakan ambulans yang menewaskan seorang pegawai Dinas Kesehatan, Erik Yoman.

“Pelaku penembakan masih dikejar oleh aparat yang bertugas di Puncak Jaya, Papua,” kata Kepala Bagian Penerangan Umum, Kombes Pol Agus Rianto di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (1/8/2013).

Agus mengatakan, kejadian penembakan itu terjadi di Puncak Senyum, Kabupaten Puncak Jaya Papua, sekira pukul 11.20 WIT. Saat itu, mobil ambulans tersebut dalam perjalan ke arah Puncak Jaya, setelah menjemput seorang pasien dari Distrik Tingginambut.

“Jadi ada petugas yang sedang melaksanakan tugas di Puncak Jaya, memohon bantuan untuk membawa seorang pasien dari Distrik Tingginambut dan meminta satu unit ambulans,” ujarnya.

Namun di tengah perjalan, tiba-tiba mobil itu ditembak oleh kelompok bersenjata tak dikenal. Akibat insiden itu, Erik Yoman, tewas setelah sebuah peluru mengenai pipi kanannya hingga menembus bagian belakang kepalanya, serta terkena tembakkan pada dada sebelah kiri.

Selain Erik, ada dua korban lain yang juga terkena tembakan, yaitu supir ambulans, Darson Wonda. Ia terkena tembakan pada lengan bagian kiri. Korban lainnya adalahh Fritz Baransano yang terkena tembakan pada rusuk kanan.

“Saat ini, korban meninggal dunia sudah dimakamkan oleh pihak keluarga, sementara dua korban lainnya masih ditangani pihak RS Jayapura untuk dikeluarkan proyektil pelurunya,” terang Agus.

Sebelumnya pada Jumat (19/7/2013) lalu, terjadi kontak tembak di ujung landasan Bandara Mulia, Kampung Karubate, Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, antara pasukan gabungan TNI dan kelompok bersenjata Pilia. Dalam kontak tembak ini, dua anggota kelompok bersenjata Pilia tewas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com