Paus ini dperkirakan melakukan perjalanan dari arah timur yakni wilayah perairan Lamalera, Kabupaten Lembata, sekitar 500 kilometer dari Basarani.
Kepala desa Basarani Yohanes Kolin menghubungi Kompas dari Desa Basarani, Kamis (1/8/2013) mengatakan, sekitar 5.000-an warga dari desa-desa di Kecamatan Wotan Ulumado, berbondong bondong datang sejak pukul 06.00 Wita ke Basarani, untuk melihat paus.
"Paus terjaring sekitar pukul 02.00 Wita dini hari tadi. Kemungkinan paus kehilangan jejak bersama rombongan paus lain, kemudian berjalan tanpa arah dan masuk ke kawasan budidaya mutiara di Basarani," kata Kolin.
Kolin mengatakan, baru pertama kali Paus terjaring dan mati di kawasan itu. Paus jenis betina itu pun diduga sedang bunting.
Masyarakat adat di Basarani, Adonara, kini sedang melakukan ritual adat untuk memotong paus yang sudah mati itu. Sesuai rencana, daging, minyak, dan kulit paus itu akan dibagi-bagikan kepada seluruh masyarakat desa Basarani dan masyarakat desa tetangga, yakni Samasoge, dan Molon.
"Kami akan bagi bersama. Semua kepala keluarga dapat bagian. Mereka ingin menikmati dan merasakan seperti apa rasa daging paus itu," kata Kolin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.