Warga berusaha menyelamatkan diri setelah banjir dengan ketinggian empat hingga tujuh meter menyapu hampir sebagian besar kawasan di Ambon, khususnya di sejumlah kawasan yang berada dekat dengan aliran sungai.
Ribuan warga ini menyelamatkan diri ke sejumlah tempat aman, seperti masjid, gereja, dan sejumlah fasilitas umum lainnya yang dianggap aman.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon Broery Tjokro kepada wartawan, sore tadi, mengatakan, diperkirakan lebih dari 4.000 warga terpaksa mengungsi akibat musibah tersebut.
"Warga yang mengungsi lebih dari 4.000. Ini masih data sementara. Kemungkinan jumlahnya lebih daripada itu," ungkap Tjokro.
Banjir ini menerjang semua kecamatan yang berada di Ambon, yakni Kecamatan Sirimau, Kecamatan Nusaniwe, Kecamatann Baguala, Kecamatan Teluk Baguala, dan Kecamatan Leitimur Selatan.
"Banjir ini merendam semua kecamatan yang ada di Ambon," kata Wali Kota Ambon kepada wartawan di kawasan lokasi bencana Batu Gaja.
Berdasarkan data sementara yang dihimpun Kompas.com dari BPBD Kota Ambon, hingga sore tadi tercatat delapan warga dinyatakan meninggal dunia, tujuh hilang, dan puluhan warga lainnya mengalami luka–luka.
"Delapan warga tercatat meninggal dunia, tujuh hilang, dan puluhan lainnya luka–luka," kata Kepala BPBD Kota Ambon Broery Marantika. Banjir di Ambon kali ini merupakan yang terparah. Bahkan, banjir ini lebih parah dari yang pernah terjadi sebelumnya pada 1 Agustus 2012.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.