Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ambon Diterjang Banjir, 8 Orang Tewas, 5 Hilang

Kompas.com - 30/07/2013, 12:14 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis


AMBON, KOMPAS.com
— Pada saat upaya penanganan tanggap darurat banjir bandang Wai Ela di Maluku Tengah yang jebol pada Kamis (25/7/2013) masih dilakukan, hari ini banjir dan longsor menimpa Kota Ambon, Maluku.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, hujan deras yang terjadi sejak Senin (29/7/2013) malam hingga Selasa (30/7/2013) siang telah menimbulkan banjir dan longsor di beberapa tempat.

Permukiman yang berada di bantaran sungai dan lereng perbukitan terkena banjir dan longsor, yakni di Galala, Batu Merah, Lapangan Polres Kota, depan Masjid Alfatta, Jalan Diponegoro, Jalan Baru, dan Soa Bali.

Bahkan, lanjut Sutopo, di Jalan Kebon Cengkeh menuju Asrama Brimob terjadi longsor. Sungai Moa-Moa menuju Negeri Lima (tahun lalu terjadi banjir bandang dan menghancurkan sejumlah rumah) meluap.

Sutopo menjelaskan, berdasarkan data sementara dari Dandim 1504/Ambon, banjir dan longsor menyebabkan 8 orang meninggal dunia, terdiri atas 2 orang di Ahuru, 1 orang di Galunggung, 2 orang di Batu Gajah, 1 orang di Eri, dan 2 orang ditemukan di Tanah Tinggi.

Selain itu, bencana ini juga menyebabkan 5 orang hilang, yaitu 1 orang di Ahuru, 1 di Batu Gajah, dan 3 orang di Batu Meja. Sementara korban luka sebanyak 10 orang.

Selain korban jiwa, banjir dan longsor juga menelan kerugian material, yakni 8 rumah hanyut, 1 rumah tertimbun, dan sekitar 30 rumah rusak.

"Personel BNPB, BPBD, TNI, Polri, Basarnas, PMI, SKPD, dan masyarakat melakukan penanganan darurat. Korban hilang masih dicari. Pendataan masih dilakukan," jelas Sutopo melalui siaran persnya, Selasa (30/7/2013).

Menurut Sutopo, yang perlu diwaspadai bahwa tipe hujan Maluku adalah tipe lokal. Artinya, tidak dipengaruhi oleh angin muson dari Australia dan Asia sehingga memiliki musim hujan seperti kebanyakan di Indonesia pada November hingga April.

Musim hujan di Maluku, kata dia, dipengaruhi oleh sea surface temperature (SST) di perairan Maluku. Saat ini SST hanya lebih 2 derajat celsius dari normalnya. Puncak hujan di Maluku adalah Juli-Agustus. Jadi, kalender bencana di Maluku dan Malut berbeda dengan daerah lain di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com