Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Konawe Selatan Belum Surut, Logistik Menipis

Kompas.com - 26/07/2013, 23:10 WIB
Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati

Penulis


KENDARI, KOMPAS.com — Banjir yang menerjang Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, sejak16 Juli lalu hingga kini belum juga surut. Bahkan, ketinggian air bertambah karena hujan belum juga reda di wilayah tersebut.

Akibatnya 638 orang yang berdomisili di Desa Laikadonga, Kecamatan Ranomeeto Barat, Kabupaten Konawe Selatan, masih mengungsi di SD setempat karena rumah mereka terkena banjir.

Tak hanya itu, warga juga terisolasi karena jalan akses yang menghubungkan tiga desa putus diterjang banjir.

Murni, Kepala Desa Laikadonga, mengatakan, warganya terancam kelaparan dan sakit. Pasalnya, logistik untuk para pengungsi dari bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mulai menipis.

"Bantuan dari BNPB itu hanya bertahan tiga hari. Akses jalan ke tempat kami terputus. Hanya satu perahu karet sebagai alat transportasi. Ratusan warga ini mengungsi di sekolah. Saya khawatir warga akan mengalami kelaparan dan sakit," tuturnya, Jumat (26/7/2013).

Murni memprediksi, air belum akan surut dalam dalam seminggu ke depan.

Banjir di desa yang dipimpinnya itu terjadi akibat meluapnya Sungai Konaweha di Kabupaten Konawe dan Sungai Boro-boro di Kabupaten Konawe Selatan.

"Kami mengungsi sudah dua minggu di sekolah ini. Banjir melanda desa kami, selain karena hujan deras terus-menerus, juga akibat luapan dua sungai besar," ungkapnya.

Murni melanjutkan, banjir di Desa Laikadonga merendam 48 rumah warga. Empat puluh lima kepala keluarga terpaksa mengungsi setelah rumah mereka tidak bisa lagi ditempati.

Di lokasi berbeda, ratusan orang yang bermukim di sekitar Sungai Wanggu, Kecamatan Baruga, Kota Kendari, masih menghuni tenda-tenda darurat. Mereka terpaksa mengungsi setelah rumahnya hanyut dan porak-peranda akibat terjangan banjir pada Selasa (16/7/2013) lalu.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat sisa 3 dari 12 kabupaten dan kota yang tidak dilanda banjir. Banjir di Sultra telah menewaskan empat orang, ratusan rumah hanyut, dan sejumlah infrastruktur seperti jembatan dan jalan putus. Kerugian materi akibat banjir diperkirakan mencapai miliaran rupiah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com